Perbandingan Efek Ketinggian Terhadap Kadar Hemoglobin, Denyut Nadi Istirahat Dan Volume Oksigen Maksimal Pada Siswa Yang Bertempat Tinggal Di Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah
Pendahuluan: Dataran tinggi dan rendah memiliki perbedaan pada tingkat ketinggian wilayah. Ketinggian wilayah dapat menyebabkan penurunan tekanan barometer, sehingga menyebabkan penurunan tekanan parsial oksigen. Kondisi tersebut dikenal dengan hipoksia. Kondisi hipoksia menyebabkan peningkatan stro...
Saved in:
Summary: | Pendahuluan: Dataran tinggi dan rendah memiliki perbedaan pada tingkat ketinggian wilayah. Ketinggian wilayah dapat menyebabkan penurunan tekanan barometer, sehingga menyebabkan penurunan tekanan parsial oksigen. Kondisi tersebut dikenal dengan hipoksia. Kondisi hipoksia menyebabkan peningkatan stroke volume jantung, yang diikuti dengan penurunan denyut nadi istirahat dan mempengaruhi peningkatan cardiac output. Hipoksia juga menyebabkan peningkatan eritropoietin sehingga terjadi peningkatan eritrogenesis. Hal ini menyebabkan peningkatan hemoglobin (Hb) yang menyebabkan peningkatan suplai oksigen. Peningkatan suplai oksigen dan peningkatan ambilan O2 serta penurunan denyut nadi akan menyebabkan peningkatan volume oksigen maksimal (VO2maks).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan efek ketinggian terhadap kadar hemoglobin, denyut nadi istirahat dan VO2maks pada siswa yang bertempat tinggal di dataran tinggi dan dataran rendah.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan menggunakan subjek 42 siswa. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu K1 (n=21, dataran rendah) dan K2 (n=21, dataran tinggi). Intervensi dilakukan pada pukul 08.00–10.00 WIB. Pengukuran denyut nadi istirahat menggunakan PO 30 Pulse Oximeter. Pengukuran kadar hemoglobin meggunakan Mission® Hb Test Strips. VO2maks menggunakan Multistage Fitness Test (MFT). Teknik analisis data menggunakan uji Independent Samples T Test dengan Statistic Package for Social Science (SPSS).
Hasil: Hasil didapatkan denyut nadi istirahat pada K1 (85,28±7,98) bpm, K2 (67,90±6,59) bpm dan (p=0,000). Kadar hemoglobin pada K1 (14,39±1,43) g/dL, K2 (16,73±1,11) g/dL, dan (p=0,000). Rerata VO2maks pada K1 (41,21±7,36) mL/kg/min, K2 (45,39±3,17) mL/kg/min, dan (p=0,024).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan rerata denyut nadi istirahat, hemoglobin dan VO2maks antara dataran tinggi dengan dataran rendah. |
---|