Pemaknaan Bullying pada Remaja Penindas (The Bully)

• Main Author: Muhammad Fajar Shidiqi
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: English; English; English; English; English; English; English; English; English
• Published: 2013
• Subjects: BF795-839.5 Temperament, Character (Ethology)
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/105679/1/1.%20HALAMAN%20SAMPUL%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/2/2.%20ABSTRAK%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/3/3.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/4/4.%20BAB%20II%20PERSPEKTIF%20%20TEORITIS.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/5/5.%20BAB%20III%20METODE%20%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/6/6.%20BAB%20IV%20HASIL%20%20PENELITIAN%20DAN%20PEMBAHASAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/7/7.%20BAB%20V%20KESIMPULAN%20%20DAN%20SARAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/8/8.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/9/9.%20LAMPIRAN%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/105679/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pemaknaan bullying pada remaja penindas (the bully). Makna dalam penelitian ini diartikan sebagai representasi mental dari hubungan yang mungkin terjadi antara manusia dengan peristiwa atau benda (Baumeister, 1991). Bullying dalam penelitian ini diartikan sebagai tindakan intimidasi yang dilakukan oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah secara sadar, dimaksudkan untuk melukai, disengaja, dan menciptakan ketakutan melalui ancaman agresi lebih lanjut (Coloroso, 2007). Subjek dalam penelitian ini terdiri atas dua remaja yang berusia 16-18 tahun yang pernah melakukan perilaku bullying pada teman sebaya atau teman satu sekolah. Seluruh proses pengumpulan data dilakukan di Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Analisis dilakukan dengan metode analisis tematik theory driven. Dari kesimpulan diperoleh hasil bahwa remaja penindas (the bully) memaknai bullying dalam tingkatan makna yang berbeda yaitu makna tingkat rendah dan makna tingkat tinggi. Perilaku bullying seperti memukul dan mengganggu pada makna tingkat rendah dimaknai remaja penindas (the bully) sebagai kepuasan diri dan kesenangan diri yang didapatkan dari salah satu sumber pemaknaan yaitu hubungan personal. Perilaku bullying seperti memukul korban bullying yang perkataannya dirasa kurang menyenangkan dan memperolok atau mengejek korban bullying pada makna tingkat tinggi dimaknai remaja penindas (the bully) sebagai langkah untuk menjadi “penguasa” dan sebagai proses pencarian jati diri yang didapatkan dari menggabungkan dan mengintegrasikan sumber-sumber pemaknaan seperti memenuhi kebutuhan dasar, hubungan personal, dan aktivitas bersenang-senang.