Strategi Coping Pada Remaja Penderita Hemofilia
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi coping pada remaja penderita hemofilia terkait dengan kondisi kesehatannya yang berpengaruh terhadap kondisi akademis dan hubungan dengan lingkungan sekitarnya. Istilah coping dalam penelitian ini merujuk pada proses untuk mengelola berbagai t...
Saved in:
| Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi coping pada remaja penderita hemofilia terkait dengan kondisi kesehatannya yang berpengaruh terhadap kondisi akademis dan hubungan dengan lingkungan sekitarnya. Istilah coping dalam penelitian ini merujuk pada proses untuk mengelola berbagai tuntutan yang datang, baik tuntutan yang berasal dari dalam diri individu maupun tuntutan yang berasal dari luar individu dengan sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stres dan dengan tujuan untuk mengurangi efek dari stres. Terdapat 13 strategi coping yang dapat digolongkan ke dalam coping yang berfokus pada masalah, coping yang berfokus pada emosi, dan coping maladaptif. Strategi coping yang berfokus pada masalah diidentifikasi menjadi Strategi coping aktif, Perencanaan, Supression of competing activities, Restraint coping, serta Mencari dukungan sosial untuk alasan instrumental. Strategi coping yang berfokus pada emosi antara lain Mencari dukungan sosial untuk alasan emosional, Pemaknaan ulang secara positif, Pengingkaran, Penerimaan, serta Turning to religion. Strategi coping maladaptif antara lain Focus and venting emotion, Behavioral disengagement, serta Mental disengagement.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan metode studi kasus terhadap dua orang subjek, yaitu dua remaja penderita hemofilia yang mengalami stres dan diukur dengan menggunakan PSS-10 dan Daily Hassle Microsystem Scale. Penggalian data dan informasi dilakukan dengan menggunakan wawancara dengan panduan umum, dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis tematik. Penggalian data juga dilakukan kepada significant other dari tiap subjek penelitian guna mendapatkan kredibilitas dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini adalah Subjek pertama menggunakan problem-focused coping, yaitu strategi coping aktif, perencanaan, restraint coping, mencari dukungan sosial untuk alasan instrumental, serta strategi coping maladaptif, yaitu focused and venting emotions dan mental disengagement untuk menghadapi tantangan atau hambatan dalam penunaian tugas perkembangan remaja. Sedangkan subjek kedua yang akan menuju masa dewasa awal menggunakan problem-focused coping, yaitu strategi coping aktif, perencanaan, suppression of competing activities, mencari dukungan untuk alasan instrumental, serta emotion-focused coping, yaitu mencari dukungan sosial untuk alasan emosional, penerimaan, serta turning to religion. |
|---|