Hubungan antara Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja pada Tenaga Kerja PT. Hikmah Jaya Putra
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja pada tenaga kerja PT. Hikmah Jaya Putra. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner berupa skala kepemimpinan transformasional dari MLQ Scoring Key (5x) Short: Technical repor...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja pada tenaga kerja PT. Hikmah Jaya Putra. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner berupa skala kepemimpinan transformasional dari MLQ Scoring Key (5x) Short: Technical report oleh Bass BM and Avolio B (1995) dengan 20 aitem dan kuesioner berupa skala kepuasan kerja dari The Job Satisfaction Survey (JSS) Spector (1997) yang terdiri dari 36 aitem, yang telah diujicobakan terlebih dahulu kepada 30 orang tenaga kerja PT. Hikmah Jaya Putra. Reliabilitas skala kepemimpinan transformasional (r) adalah 0,693, sedangkan reliabilitas skala kepuasan kerja (r) adalah 0,610. Populasi subyek penelitian ini adalah tenaga kerja PT. Hikmah Jaya Putra yang berjenis kelamin laki-laki. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik dengan teknik uji korelasi Spearman’s Rho. Uji korelasi Spearman’s Rho menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi antara kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja sebesar 0,441 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini menujukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja pada tenaga kerja PT. Hikmah Jaya Putra. Koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukkan adanya korelasi positif antara variabel. Artinya, semakin tinggi kepemimpinan transformasional, maka kepuasan kerja semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kepemimpinan transformasional, maka semakin rendah pula kepuasan kerja. |
---|