Penyesuaian Perkawinan Pada Individu Yang Menikah Melalui Proses Adat Merariq (Kawin Lari) Di Pulau Lombok

• Main Author: Lenny Marthiana
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2011
• Subjects: HQ1001-1006 The state and marriage
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/106001/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/2/2.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/3/3.%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/4/4.%20JURNAL.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/5/5.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/6/6.%20BAB%20II%20PERSPEKTIF%20TEORITIS.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/7/7.%20BAB%20III%20METODE%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/8/8.%20BAB%20V%20SIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/10/10.%20LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/106001/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah penyesuaian perkawinan pada individu yang menikah melalui proses adat merariq (kawin lari) di Pulau Lombok. Penyesuaian perkawinan adalah suatu proses perubahan dalam kehidupan pasangan selama masa perkawinan yang ditandai dengan adanya kesediaan dua pasangan untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan, keinginan, harapan pasangan lainnya, serta adanya kecocokan, persetujuan, dan kepercayaan serta kasih sayang antara suami-istri, sehingga pada hubungan di antara keduanya dapat berjalan dan berfungsi dengan baik. Dengan penyesuaian perkawinan maka akan mencapai taraf yang baik dalam hal kenyamanan relasi yang diperoleh melalui saling memberi dan saling mengambil. Penyesuaian perkawinan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh tokoh Hurlock (1997). Penyesuaian perkawinan yang diteliti dalam penelitian ini meliputi, penyesuaian dengan pasangan, penyesuaian seksual, penyesuaian keuangan, dan penyesuaian terhadap keluarga pasangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus intrinsik. Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah: (1) individu yang menikah dengan cara kawin lari (merariq), (2) pernikahan masih bertahan sampai sekarang, (3) subyek berdomisili di Lombok dan sekitarnya, (5) subyek bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode penggalian data yang digunakan adalah wawancara secara mendalam. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik, dengan menggunakan koding dari hasil transkrip wawancara yang telah diverbatim. Teknik analisis ini terdiri dari tiga tahapan yaitu open coding, axial coding, selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat subyek mempunyai penyesuaian yang berbeda-beda pada perkawinan yang dijalaninya. Dimana penyesuaian perkawinan yang dijalani masing-masing bersifat unik, sesuai faktor pendukung dan penghambat yang dimiliki. Faktor yang mendukung penyesuaian perkawinannya, yaitu: adanya hubungan komunikasi yang lancar antara subjek dengan pasangan, dapat mengekspresikan afeksinya, dapat menerima keadaan pasangan, dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, mampu mengelola keuangan, adanya kebersamaan, dapat melayani dalam berhubungan seksual, adanya penerimaan keluarga pasangan. Faktor yang menghambat penyesuaian perkawinan: kurang lancarnya jalinan komunikasi, tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada, kurangnya komunikasi seputar masalah seksual, perasaan tidak adanya penerimaan keluarga pasangan, satu sumber pendapatan dari pasangan, serta tidak dapat menyesuaikan pola hidup keluarga pasangan.