Teknik Pembesaran Abalon (Haliotis squamata), Dengan Sistem Resirkuasi Semi Tertutup Di Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol, Bali
Sumberdaya kelautan (marine resources) merupakan sumberdaya dengan hasil laut yang dapat diproduksi seear'd efisien dengan biaya murah dan berpengaruh penting bagi perekonomian Indonesia dalam perdagangan global. Salah satu spesies yang mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai komoditas eks...
Saved in:
Summary: | Sumberdaya kelautan (marine resources) merupakan sumberdaya dengan hasil laut yang dapat diproduksi seear'd efisien dengan biaya murah dan berpengaruh penting bagi perekonomian Indonesia dalam perdagangan global. Salah satu spesies yang mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor adalah abalon (Baliotis sp.). Salah satu budidaya yang dikembangkan saat ini dengan menggunakan prinsip budidaya intensif yaitu dengan sistem resirkulasi. Sistem resirkulasi air adalah eara memanfaatkan kembali air yang telah digunakan pada budidaya agar dapat digunakan kembali. Dalam sistem ini air digunakan berulang kali dengan perlakuan filter baik seeara mekanik, kimia, dan biologi. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang teknik pembesaran abalon (Baliotis squamata) dengan sistem resirkulasi semi tertutup serta hambatan atau permasalahan yang ada. Praktik Kerja Lapang ini telah dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali. Tepatnya berada di Desa Penyabangan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Singaraja, Provinsi Bali pada tang gal 12 Januari - 12 Februari 2015. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan eara observasi, wawaneara, partisipasi aktif dan studi pustaka. Persiapan sistem resirkulasi semi tertutup dimulai dari mempersiapkan bak yang digunakan untuk budidaya. Bak yang digunakan terdiri dari bak filter pasir (sand filter), bak penampung dan bak pemelihara abalon. Benih yang digunakan berasal dari hasil pemijahan abalon di BBPPBL Gondol dan telah meneapai ukuran 2 - 3 em. Padat penebaran abalon pada setiap kolam yaitu 600 ekor. Pakan untuk pembesaran abalon di BBPPBL Gondol adalah rumput laut Gracillaria sp. segar. Benih yang telah ditebar akan disampling setiap sebulan sekali. Data sampling menunjukkan survival rate abalon cukup tinggi dengan menggunakan sistem resirkulasi semi tertutup yaitu sebesar 97%. Sistem resirkulasi memiliki kelebihan dapat mempertahankan kualitas air. Parameter kualitas air yang diperiksa meliputi suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan pH. Pemeriksaan parameter kualitas air dilakukan menggunakan beberapa alat yaitu termometer untuk mengukur suhu air laut, Water Quality Checker (WQC) untuk mengukur kandungan oksigen terlarut dalam air dan salinitas air laut, kertas lakmus untuk mengukur pH air. Pemeriksaan kualitas air pada kolam pembesaran di BBPPBL gondol diperoleh ssihi sebesar 27,2 - 30,3°C, oksigen terlarut sebesar 5,07 -7,63 mg/l, salinitas sebesar 34 - 36 ppt dan pH sebesar 7,5 - 8. Hama yang menyerang abalon pada proses budidayanya adalah kepiting dan teritip yang terbawa oleh rumput laut. Kematian yang terjadi pada abalon rata-rata juga disebabkan oleh stres karena perubahan kualitas air pada lingkungan budidaya. Pencegahan penyakit yang dilakukan di BBPPBL Gondol yaitu dengan memberikan antibakteri untuk menutup luka pada abalon. |
---|