Gambaran Psychological Wellbeing Pada Remaja Yang Mengikuti Pendidikan Home-Schooling Remaja, Psychological wellbeing, Home-schooling
Penyelenggaraan home-schooling masih menjadi topik perdebatan untuk dilihat pengaruhnya pada siswa yaitu terkait dengan kemampuan siswa home-schooling dalam menghadapi tantangan hidup, kemampuan sosialisasi dan prestasi akademik siswa, semuanya memiliki relevansi dengan konsep psychological well-bei...
Saved in:
Summary: | Penyelenggaraan home-schooling masih menjadi topik perdebatan untuk dilihat pengaruhnya pada siswa yaitu terkait dengan kemampuan siswa home-schooling dalam menghadapi tantangan hidup, kemampuan sosialisasi dan prestasi akademik siswa, semuanya memiliki relevansi dengan konsep psychological well-being. Namun dari berbagai penelitian yang telah dilakukan tentang home-schooling, masih sedikit yang secara langsung membahas keterkaitannya dengan well-being. Penelitian-penelitian tersebut masih terbatas membahas tentang isu-isu terpisah yang masing-masing dapat menyumbang terhadap kondisi well-being seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu untuk melihat gambaran psychological wellbeing remaja secara langsung dengan menggunakan perspektif teori psychological wellbeing dari Carol Ryff yang berasal dari dasar filsafat eudaimonic. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan enam dimensi well-being dari Ryff (1989) yaitu: autonomy, personal growth, self-acceptance, purpose in life, environmentall mastery dan positive relationship with others. Penelitian dilakukan pada 2 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki berusia antara 14-17 tahun yang mengikuti home-schooling tipe komunitas di Surabaya. Informasi mengenai gambaran psychological wellbeing diungkap melalui metode wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik dengan melakukan koding terhadap hasil transkrip wawancara yang kemudian di analisis. Hasil penelitian ini menunjukan keempat partisipan memiliki psychological-wellbeing yang menonjol dalam dimensi positive relationship with others dan environmental mastery. Kemudian faktor-faktor yang paling berkontribusi pada pembentukan psychological wellbeing remaja yang mengikuti pendidikan home-schooling, yaitu: sarana dan prasarana di home-schooling, faktor kuantitas mata pelajaran, faktor kedekatan dengan tutor, kedekatan dengan teman di home-schooling, dan kedekatan dengan orang tua mereka masing-masing. |
---|