Penentuan Lokasi Pembangunan pusat Logistik Berikat di Provinsi Jawa Timur Berdasar Aspek Sutainability Dengan menggunakan Metode Analytic hierarchy Process

Pusat Logistik Berikat (PLB) merupakan solusi untuk mengatasi inefisiensi pengelolaan logistik. Gagasan utama kebijakan PLB adalah menempatkan gudang penimbunan barang ekspor-impor di dalam negeri. Dengan demikian, industri dalam negeri tidak perlu mengimpor lagi saat membutuhkan bahan baku, barang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: JITU LAKSONO, 041514253060, HENDI KRISTIANTORO, 041514253010, Bambang Tjahjadi, Noorlailie Soewarno, NIDN. 0025126402
Format: Article PeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: STIESIA Surabaya 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/106226/1/NoorlailieS_Karil17-Penentuan%20Lokasi%20Pembangunan.pdf
http://repository.unair.ac.id/106226/2/NoorlailieS_PeeReview17.pdf
http://repository.unair.ac.id/106226/
https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/view/2752
http://dx.doi.org/10.24034/j25485024.y2017.v1.i3.2752
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pusat Logistik Berikat (PLB) merupakan solusi untuk mengatasi inefisiensi pengelolaan logistik. Gagasan utama kebijakan PLB adalah menempatkan gudang penimbunan barang ekspor-impor di dalam negeri. Dengan demikian, industri dalam negeri tidak perlu mengimpor lagi saat membutuhkan bahan baku, barang modal, dan bahan penolong. Skema PLB menempatkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai regulator, sementara pelaksana di lapangan murni swasta. Sampai saat ini telah ditetapkan 34 PLB dari yang semula hanya berjumlah 12 PLB di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan lokasi di wilayah Provinsi Jawa Timur yang paling strategis dan memungkinkan untuk ditetapkan sebagai PLB. Dari hasil sintesis prioritas global didapatkan kesimpulan alternatif utama yang dipilih sebagai lokasi yang paling strategis untuk dibangun PLB di wilayah Jawa Timur ke depan adalah Gresik. Kemudian disusul secara berturut-turut oleh Banyuwangi, Tuban, Lamongan, dan yang terakhir Probolinggo. Keterbukaan masyarakat Gresik terhadap dunia usaha merupakan nilai lebih Gresik dibandingkan daerah lain di Jawa Timur sebagai penunjang penyelenggaraan PLB.