laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RW 4 Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya

Praktek Kerja lapangan adalah pembelajaran mahasiswa untuk menerapkan ilmu dan memecahkan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat. Data dari program P2P puskesmas Rangkah tahun 2017 terdapat beberapa masalah kesehatan yang ada di Kelurahan ploso yaitu jumlah kasus TBC 35 orang, kasus diare 67...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Mike Danis Mutika Wati, Kiki Astrea Trisminingsih, Istianatul Ula, Fathurrohma Maulidah, Ririn Liandari, Dian Rachmawati, Heru Saprudin, Fety Izza Luthfiyah, Dewi Sri, Ana Hairunnisak, Ahmad Hanif, Dewi Masitoh
Format: Other NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
English
English
English
Published: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/106298/1/KKC%20KK%20PKL.FKM%2025-21%20K7%20Plo%20l.pdf
http://repository.unair.ac.id/106298/2/BANNER%20GEMA%20BATIK.jpg
http://repository.unair.ac.id/106298/3/BANNER%20PENGGALANGAN%20KOMITMEN%20TORA.jpg
http://repository.unair.ac.id/106298/4/KUPON%20GEMA%20BATIK.png
http://repository.unair.ac.id/106298/5/PPT%20SEMINAR%201.ppt
http://repository.unair.ac.id/106298/6/PPT%20SEMINAR%202.pptx
http://repository.unair.ac.id/106298/20/VIDEO%201%20%28convert-video-online.com%29.mp4
http://repository.unair.ac.id/106298/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
English
English
English
Description
Summary:Praktek Kerja lapangan adalah pembelajaran mahasiswa untuk menerapkan ilmu dan memecahkan permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat. Data dari program P2P puskesmas Rangkah tahun 2017 terdapat beberapa masalah kesehatan yang ada di Kelurahan ploso yaitu jumlah kasus TBC 35 orang, kasus diare 67 orang, dan kasus DBD 21 orang. Tujuan kegiatan ini untuk menyusun perencanaan, pengimplemantasiaan dan evaluasi program di bidang kesehatan masyarakat. Desain penelitian dalam pelaksanaan PKL yang digunakan adalah rancang bangun operasional riset dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 1112 KK di RW IV Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Cara pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling dengan cara cluster dibagi berdasarkan cluster dasa wisma selanjutnya dilakukan penarikan sampel rumpun sehingga didapatkan sampel 140 KK. Pengambilan data primer dengan penyebaran kuesioner dan data sekunder didapat dari puskesmas rangkah dan kelurahan ploso Data yang di dapat dari data sekunder dan primer diolah dan disajikan dalam bentuk diagram pie. Kegiatan yang dilakukan selama PKL yaitu identifikasi masalah dengan data data primer dan data sekunder. Hasil dari identifikasi masalah ditemukan list masalah antara lain sumber air bersih dekat septictank, tingginya kejadian merokok, ketidakmerataan kepemilikan jamban sendiri, ketidakmerataan kepemilikan JKN, jarangnya pemeriksaan jentik, tingginya angka DBD, tingginya angka Diare dan seringnya terjadi batuk pilek. Setelah itu ditetapkan 3 prioritas masalah dengan metode USG (Urgent, Seriousness, Growth), yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Batuk pilek. Prioritas masalah tersebut kami ambil yang paling urgent, serious, dan growth yakni DBD. Kemudian dianalisis akar penyebab masalah dengan pohon masalah melalui metode FGD dengan kader jumantik dan bu RT di RW IV. Dari akar permasalahan tersebut ditentukan rencana intervensi program yang bertema GEMA BATIK “Gerakan Masyarakat Basmi Jentik”, yang kegiatannya antara lain ANJASMARA (Ayo Jalan Sehat Bersama Pilah Sampah), GINCU (Bagi-bagiin Cupang), TORA (Tutor Muda), JUMPRES (Jumantik berprestasi), ROMA (Merombeng Bersama) dan pembagian kalender. Dari kegiatan Program tersebut diprioritaskan dengan metode MEER yaitu ANJASMARA (Ayo Jalan Sehat Bersama Pilah Sampah), GINCU (Bagi-bagiin Cupang), dan ROMA (Merombeng Bersama). Namun, masukan pihak puskesmas Rangkah adalah menambahkan pelaksanaan program TORA (Tutor muda) juga agar dapat dilaksanakan berkelanjutan. Monitoring dan evaluasi program ANJASMARA (Ayo Jalan Sehat Bersama Pilah Sampah) dan GINCU (Bagi-bagiin Cupang) berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Namun, program TORA (tutor muda) belum memenuhi indikator keberhasilan secara maksimal karena sasaran tidak mencapai target. Meskipun demikian, penggalangan komitmen dan diskusi berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaan PKL terdapat beberapa hambatan dan kendala namun hal tersebut masih dapat diatasi.