Pengaruh Pemberian Social Support terhadap Peningkatan Resilien Narapidana Pemasyarakatan X dalam Menghadapi Ancaman Perceraian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian social support terhadap peningkatan resiliensi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Malang dalam menghadapi ancaman perceraian dengan memakai model intervensi dukungan sosial dari Enrich. Jenis penelitian ini adalah semi eksperi...
Saved in:
Summary: | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian social support terhadap peningkatan resiliensi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Malang dalam menghadapi ancaman perceraian dengan memakai model intervensi dukungan sosial dari Enrich. Jenis penelitian ini adalah semi eksperimen dengan desain Nonrandomized Pretest-Posttest Control Group. Populasi penelitian ini adalah 30 narapidana Lapas Kelas I Malang yang sedang mengalami gugat cerai dalam kurun waktu April 2013 hingga Juli 2014 Mengingat jumlah populasi terbatas, maka dalam penelitian ini tidak dilakukan penarikan sampel. Dengan demikian 30 populasi tersebut dibagi dua kelompok secara acak, 15 narapidana sebagai kelompok eksperimen dan 15 lainnya sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi intervensi dukungan sosial model Enrichd, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi dukungan sosial. Data dikumpulkan menggunakan skala resiliensi Connor and Davidson (2003). Analisis data menggunakan paired sample t-test. Temuan penelitian menunjukkan bahwa hasil Uji t antara nilai Pretest pada kelompok eksperimen (O1) Versus Pretest pada kelompok kontrol (O2) menunjukkan t = -5.874, Df 14, signifikansi = 0,000 < Alpha 0,05, yang berarti signifikan. Hal ini berarti bahwa pemberian dukungan sosial model Enrichd dapat meningkatkan resiliensi narapidana pemasyarakatan kelas 1 malang dalam menghadapi ancaman perceraian. Meskipun demikian, model intervensi dukungan sosial Enrichd yang digunakan dalam eksperimen ini membutuhkan penyesuaian dengan kondisi dan situasi narapidana serta Lapas setempat. Dalam model Enrich ini, unsur religi belum menjadi pertimbangan dalam memberikan intervensi, tetapi hanya fokus pada penjangkauan sosial, restrukturisasi kognisi, dan peningkatan keterampilan sosial. |
---|