Manajemen Budidaya Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dengan Metode Longline Kombinasi di Kelompok Tani Ujung Timur, Banyuwangi
Eucheuma cottonii merupakan salah satu rumput laut yang di budidayakan di indonesia. Seiring dengan meningkatnya tingkat pemanfaatan rumput laut maka permintaan pasar rumput laut baik di dalam maupun luar negeri juga semakin tinggi. Salah satu jenis rumput laut yang mendominasi ekspor di Indonesia y...
Saved in:
Summary: | Eucheuma cottonii merupakan salah satu rumput laut yang di budidayakan di indonesia. Seiring dengan meningkatnya tingkat pemanfaatan rumput laut maka permintaan pasar rumput laut baik di dalam maupun luar negeri juga semakin tinggi. Salah satu jenis rumput laut yang mendominasi ekspor di Indonesia yaitu E. cottonii. Maka dilakukan budidaya dengan teknik budidaya yang sesuai akan menghasilkan rumput laut dengan produktivitas yang tinggi.
Manfaat dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman serta mengetahui permasalahan yang muncul dalam proses budidaya rumput laut E. cottonii. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di kelompok tani Ujung Timur Banyuwangi pada tanggal 15 Januari-26 Februari 2016. Metode kerja yag digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka.
Kegiatan budidaya E. cottonii dimulai pemilihan lokasi, persiapan sarana budidaya, persiapan bibit, pengikatan bibit E. cotton ii, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Budidaya E. cottonii dengan menggunakan metode longline kombinasi yang dibuat dari bambu, jangkar dan tali polyetylen yang berukuran 2 mm dan 4 mm. Pengikatan bibit dengan bibit yang didapatkan dari pemotongan thallus dari E. cottonii. Dengan mengawasi budidaya dilakukan selama 3 hari sekali untuk mengecek pertumbuhan serta melihat adanya hama dan penyakit yang mengganggu pertumbuhan rumput laut. Masa pemeliharaan E. cottonii 45 hari dapat dilakukan pemanenan dengan menggunakan sampan. Hasil panen E. cottonii mencapai ± 500 kg-lOOO kg per hari. Dari hasH panen 90% untuk dilakukan pengeringan dan 10% untuk bibit barn. Dengan analisa usaha budidaya E. cottonii yang layak dilakukan usaha dengan nilai Be Ratio yang mencapai 23,9. Dengan biaya modal yang relatifmurah dengan pendapatan yang didapatkan dari hasil panen ± 500 kg-lOOO kg per harinya. |
---|