Pengaruh Variasi Zat Pengatur Tumbuh Indole Butyric Acid (IBA) dan Benzylaminopurin (BAP) terhadap Induksi Kalus dan Kandungan Senyawa Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz dan Pav.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi zat pengatur tumbuh rnA (Indole Butyricacid) dan BAP (Benzil Amino Purin) yang paling baik untuk induksi kalus sirih merah. Penelitian ini terdiri atas dua tahap percobaan yaitu kultur kalus Piper crocatum Ruiz dan Pay dan uji Ga...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi zat pengatur tumbuh rnA (Indole Butyricacid) dan BAP (Benzil Amino Purin) yang paling baik untuk induksi kalus sirih merah. Penelitian ini terdiri atas dua tahap percobaan yaitu kultur kalus Piper crocatum Ruiz dan Pay dan uji Gas chromatography-Mass spectrometry (GC-MS). Pada tahap kultur kalus dilakukan dengan menambahkan zat pengatur tumbuh rnA dan BAP ke dalam medium Murashige and Skoog (MS). Selanjutnya, kalus tersebut diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut kloroform. Hasil ekstraksi diuji dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry yang bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat pada kalus sirih merah (Piper crocatum Ruiz dan Pay.) HasH uji tersebut menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh IBA dan BAP dengan kombinasi konsentrasi berbeda berpengaruh terhadap waktu induksi kalus, berat basah dan berat kering kalus sirih merah. Hasil penelitian menunjukkan waktu tercepat pembentukan kalus pada IBA 2,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L yaitu 28 hari. Berat basah dan berat kering tertinggi pada IBA 1,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L yaitu 0,2260 gram untuk berat basah dan 0,0432 untuk berat kering. Warna kalus adalah putih, putih kecoklatan, dan coklat dengan tekstur kompak. |
---|