Gambaran Health Belief Model Pada Individu Yang Memilih Dan Menjalani Pengobatan Tradisional Sangkal Putung
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran health belief model pada individu yang memilih dan menjalani pengobatan tradisional Sangkal putung. Healh belief model adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan keyakinan individu mengenai perilaku hidup sehat. Health belief model terdir...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran health belief model pada individu yang memilih dan menjalani pengobatan tradisional Sangkal putung. Healh belief model adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan keyakinan individu mengenai perilaku hidup sehat. Health belief model terdiri dari 5 konstruk, yaitu perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers dan cues to action. Penelitian ini melibatkan 2 responden. Responden dalam penelitian ini adalah individu yang memilih dan sedang menjalani pengobatan di Sangkal putung. Penggalian data pada kedua responden dilakukan dengan cara wawancara. Wawancara pada partisipan 1 dilakukan di Gresik, sedangkan wawancara pada responden 2 dilakukan di Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan studi kasus intrumental dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik dengan pendekatan theory driven.
Dari hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa kedua responden merasa rentan mengalami bahaya pada saat mengalami fraktur dan pada saat terlambat memperoleh penanganan pertama, namun kedua responden tidak rentan mengalami kesalahan penanganan pada saat berobat di Sangkal putung. Kedua responden juga merasa fraktur akan menimbulkan keseriusan dampak tertentu. Responden 1 mengetahui keseriusan dampak apabila terjadi kesalahan penanganan pada saat menjalani pengobatan di Sangkal putung, namun responden 2 tidak mengetahui hal tersebut. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini juga dapat diketahui bahwa kedua responden memilih berobat dan menjalani pengobatan di Sangkal putung, karena mereka mempertimbangkan manfaat pengobatan dibandingkan kendala berobat. Berdasarkan penelitian ini juga dapat diketahui bahwa individu di lingkungan tempat tinggal kedua responden dan ketakutan responden terhadap pengobatan secara medis menjadi stimulus bagi responden untuk memilih dan menjalani pengobatan di Sangkal putung. Responden dalam penelitan ini juga mempertahankan pengobatan di Sangkal putung karena kedua responden telah merasakan manfaat dan keuntungan selama berobat. |
---|