Pengembangan Modul Bedside Handover and Walking Round dengan Pendekatan SBAR terhadap Ketepatan Asuhan Keperawatan dan Mutu Keselamatan Pasien (Adverse Event)
Pendahuluan: Bedside handover sebagai laporan pergantian shif antara perawat, berada di samping tempat tidur yang berpusat pada pasien untuk keselamatan pasien dan kepuasan pasien. Komunikasi efektif yang dimaksudkan yaitu komunikasi efektif SBAR. Tujuan penelitian menyusun pengembangan modul bed...
Saved in:
Summary: | Pendahuluan: Bedside handover sebagai laporan pergantian shif antara perawat, berada
di samping tempat tidur yang berpusat pada pasien untuk keselamatan pasien dan
kepuasan pasien. Komunikasi efektif yang dimaksudkan yaitu komunikasi efektif SBAR.
Tujuan penelitian menyusun pengembangan modul bedside handover and walking round
dengan pendekatan SBAR. Metode: Design penelitian ini menggunakan explorative descriptive
research dengan pendekatan research and development (R&D). Terdapat 2 populasi dalam
penelitian ini, yaitu populasi pertama 100 perawat rawat inap dan populasi kedua menggunakan
partisipan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sejumlah 12 partisipan FGD
pertemuan pertama dan 12 partisipan FGD pertemuan kedua. Penelitian ini dilakukan dengan
metode evaluasi dan observasi menggunakan checklist format handover yang ada dilokasi
penelitian dan dianalisis menggunakan analisis deskriptive. Hasil: Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pada persiapan, pelaksnanan dan pasca pelaksanan dari isi dan
konten cukup sesuai dengan komponen SBAR pada literature dan SNARS.
Ketidaksesuaian dan kurang lengkapnya pada alur, mekanisme pada fase pelaksaan di
bedside handover dan ketidakefektifan waktu pada pelaksanaan handover di nurse
station. Kesimpulan: Modul bedside handover and walking round antar perawat shif
telah dilakukan evaluasi, dan menghasilkan pengembangan modul baru yang sesuai
dengan literature dan SNARS pada unsur alur, mekanisme dan efesiensi waktu pada saat
bedside handover and walking round sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien, meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan
meminimalisir beban kerja perawat dengan cara efisiensi dan efektifitas dari penerapan
modul. |
---|