Analisis Safe Behavior Berdasarkan Behavior Based Safety (Studi pada Pekerja Operator Produksi di Main Gathering Station PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu)
Behavior Based Safety merupakan pendekatan yang digunakan untuk merubah periJaku tidak aman atau berisiko menjadi periJaku aman. PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu sebagai industrI minyak dan gas melaksanakan program Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) yang mengusung konsep berbasis Behavior Based S...
Saved in:
Summary: | Behavior Based Safety merupakan pendekatan yang digunakan untuk merubah periJaku tidak aman atau berisiko menjadi periJaku aman. PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu sebagai industrI minyak dan gas melaksanakan program Pengamatan Keselamatan Kerja (PEKA) yang mengusung konsep berbasis Behavior Based Safety. Untuk menurunkan angka kecelakaan kerja yang disebabkan oleh tindakan tidak aman dengan berfokus kepada perilaku aman pekeija. Pefielitian ifii dilakukan untuk mefigafialisis perilaku aman pada pekerja dengan pendekatan Behavior-Based Safety dalamThe DO IT Process dengan model ABC (Activator, Behavior, Consequence).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja operator produksi di Main Gathering Station PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Sampel penelitian adalah total populasisebanyak 20 pekerja. Variabel penelitian adalah Tahapan Behavior-Based Safety dalam The DO ITProcess, activator (pengetahuan tentang keselamatan kerja dan perilaku tidak aman , sikap terhadap perilaku aman, persepsi tentang bahaya dan risiko kecelakaan, persepsi terhadap pelatihan K3, dan pernn manajemen), behavior, dan consequence (reward dan punishment). Data didapatkan dengan earn wawancara, pengisian kuesioner, dan observasi secara langsung kepada pekerja. Data yang didapat kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan penerapan Behavior Based Safety telah ditaksanakan secara menyeluruh meliputi Define, Observe, intervene, dan Test. Tingkat pengetahuan pekerja baik dan perilaku aman sebesar 85%, sikap baik dan perilaku aman sebesar 100%, persepsi dan perilaku aman sebesar 66%, persepsi terhadap pelatihan baik dan perilaku aman sebesar 42%. Pekerja yang pemah menerima reward dan berperilaku aman sebesar 71%, pekerja yang pemah mendapatpunishment dan berperilaku aman sebesar 37%.
Untuk meningkatkan perilaku aman, perusahaan perlu memberikan pelatihan mengenai perilaku aman secara berkala, penerapan SOP secara konsisten, evaluasi dan monitoring perilaku pekerja secara berkelanjutan, dan evaluasi terhadap program Behavior Based Safety pada penerapan tahapan Test |
---|