Pengembangan Instrumen Discharge Planning dengan Metode Experiental Learning pada Pasien CVA Infark di RS Wava Husada Malang
Pendahuluan : Perencanaan pulang atau discharge planning merupakan proses perencanaan sistematis untuk berbagai kasus penyakit, salah satunya penyakit CVA infark, akan tetapi pelaksanaan discharge planning masih belum berjalan secara optimal. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menyusun pengemba...
Saved in:
Summary: | Pendahuluan : Perencanaan pulang atau discharge planning merupakan proses perencanaan sistematis untuk berbagai kasus penyakit, salah satunya penyakit CVA infark, akan tetapi pelaksanaan discharge planning masih belum berjalan secara optimal. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menyusun pengembangan instrumen discharge planning dengan metode experiental learning pada pasien CVA infark. Metode : Desain penelitian adalah Research and Development. Sampel meliputi 132 rekam medis, 7 responden PPA terkait untuk kegiatan wawancara, 18 partisipan untuk kegiatan FGD. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil : hasil penelitian menunjukkan bahwa standar isi telah sesuai dengan SNARS namun perlu penyesuaian agar mudah dipahami oleh PPA dalam implementasi kepada klien. Standar waktu pelaksanaan perlu penambahan unsur frekuensi. Kurang lengkapnya dokumentasi discharge planning adalah karena PPA kurang memahami materi yang harus disampaikan kepada klien. Wawancara dengan tenaga kesehatan (76%) perawat menyarankan ada guideline discharge planning, (65%) perawat menyarankan revisi instrumen. Edukasi dilakukan dengan menerapkan teori experiental learning yaitu edukasi dua arah yang melibatkan klien dan keluarga, memberikan klien dan keluarga pengalaman nyata dan kemudian mengaplikasikannya. Kesimpulan : Instrumen yang dikembangkan adalah pembaruan pada instrumen discharge planning lanjutan, pembaruan instrumen saat awal MRS dan saat dirawat serta penambahan item saat akan KRS yang dapat digunakan oleh PPA agar discharge planning dapat optimal. |
---|