Penatalaksanaan Psikososial Gangguan Belajar pada Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

• Main Author: Yunias Setiawati
• Format: Book Section PeerReviewed
• Language: English; English
• Published: Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran UNAIR 2018
• Subjects: R Medicine (General); RZ Other systems of medicine
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/107165/1/Artikel%20Penatalaksanaan.pdf; http://repository.unair.ac.id/107165/2/26.pdf; http://repository.unair.ac.id/107165/
• Institution: Universitas Airlangga

ADHD adalah gangguan neurodevelopmental yang paling banyak dijumpai pada anak usia sekolah dasar dengan gejala utama inatensi, hiperaktivitas dan impulsivitas yang berlangsung minimal dua setting berbeda yaitu di rumah dan di sekolah. Anak ADHDH sering mengalami gangguan belajar spesifik berupa gangguan membaca, menulis dan matematika. Orangtua dan guru sering kurang memahami kondisi anak, mereka sering mendapat stigma anak bodoh, pemalas dan kurang mendapatkan perhatian sehingga mereka terancam tidak naik kelas. Penolakan orangtua, guru dan teman dapat mengakibatkan rasa sedih, depresi dan frustasi serta harga diri yang rendah pada anak yang berdampak memburuknya prestasi akademik dan bahkan terancam tidak naik kelas. Gangguan ini dapat berkelanjutan sampai masa remaja dan berisiko untuk timbulnya gangguan tingkah laku, penyalahgunaan zat dan risiko kenakalan remaja dan pada saat dewasa akan menyebabkan hendaya yang berat dalam sosialiasasi dengan lingkungan dengan preseason kinerja yang rendah. Inti keberhasilan penatalaksanaan gangguan belajar pada ADHD adalah pendekatan orangtua, guru, dan teman di sekolah. Penatalaksanaan ADHD yang efektif bersifat multimodal meliputi pemberian psikostimulan dan penatalaksanaan psikososial. Bagi orangtua yang menolak pemberian obat maka dapat dipertimbangkan pemberian psikoedukasi bagi orangtua guru, remedial teaching dan modifikasi perilaku, terapi kognitif perilaku pada anak ADHD untuk mengatasi permasalahan gangguan belajar anak.