Systematic Review Perbandingan Tekanan Intraokular Pasien Acute Primary Angle Closure (APAC) Setelah Fakoemulsifikasi Dibanding Laser Peripheral Iridotomy (LPI)
Latar Belakang: Acute primary angle closure (APAC) adalah sejenis PACG dan penyebab penting kebutaan di Asia Timur. APAC adalah penyakit yang sangat bergejala yang ditandai dengan peningkatan tekanan intra-okular mendadak yang sering dikaitkan dengan nyeri mata yang parah dan gejala sistemik. Pada p...
Saved in:
Summary: | Latar Belakang: Acute primary angle closure (APAC) adalah sejenis PACG dan penyebab penting kebutaan di Asia Timur. APAC adalah penyakit yang sangat bergejala yang ditandai dengan peningkatan tekanan intra-okular mendadak yang sering dikaitkan dengan nyeri mata yang parah dan gejala sistemik. Pada pasien APAC, baik LPI dan ekstraksi lensa primer dengan fakoemulsifikasi dan implan lensa intraokular (phaco / IOL) terbukti efektif untuk mengendalikan peningkatan TIO.
Tujuan: Untuk membandingkan tekanan intra-okular pada pasien acute primary angle-closure (APAC) setelah fakoemulsifikasi dibanding LPI.
Materi dan Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic review, di mana data dikumpulkan dari jurnal yang telah terpublikasi. Data dikumpulkan dari database PubMed, Science Direct dan Google Scholar . Metode pencarian artikel menggunakan karakteristik PICO (Population, Intervention, Comparison, Outcome), kemudian disusun menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis).
Hasil: Dari 15 artikel yang telah ditelaah, sebanyak 84% pasien yang mendapatkan intervensi fakoemulsifikasi mengalami >50% penurunan dan 24,3% pasien mengalami <50% penurunan TIO post-OP dibandingkan dengan rata-rata TIO pre-OP. Sedangkan pasien yang mendapatkan intervensi LPI, 80,5% pasien mengalami >50% penurunan TIO dan 19,4% pasien mengalami <50% penurunan TIO post-OP dibandingkan dengan rata-rata TIO pre-OP.
Kesimpulan: Terjadi penurunan TIO pasien APAC setelah fakoemulsifikasi dan LPI. Selain itu, terdapat perbedaan penurunan TIO pasien APAC setelah fakoemulsifikasi dibanding LPI.
Saran: Fakoemulsifikasi dan LPI dapat dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan yang efektif dan aman dalam tatalaksana APAC. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas variabel, tidak hanya TIO, namun bisa meneliti variabel lain seperti BCVA, PAS, terapi farmakologis, ataupun memperluas diagnosis PAC lainnya. |
---|