Dualisme Diplomasi Militer Myanmar-Rusia Terhadap MSRI Tiongkok (Maritime Silk Road Initiative) : Telaah Budaya Strategis 2013-2018

Menyikapi kepentingan Tiongkok atas Maritime Silk Road Initiative (MSRI), Myanmar menerapkan kebijakan yang mendua. Di satu sisi Myanmar menyambut baik inisiasi Tiongkok dan menyetujui China-Myanmar Economic Coridor (CMEC), dan melanjutkan diplomasi militer dengan Tiongkok, sementara di sisi yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Septyawan Akbar
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 2021
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/107657/1/1.%20HALAMAN%20SAMPUL%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/107657/2/2.%20ABSTRAK%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/107657/3/3.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/107657/4/4.%20BAB%20II%20Dinamika%20Relasi%20%20dan%20Diplomasi%20Militer%20Myanmar-Tiongkok-Rusia.pdf
http://repository.unair.ac.id/107657/5/5.%20BAB%20III%20Telaah%20Budaya%20%20Strategis%20dalam%20Diplomasi%20Militer%20Myanmar-Tiongkok-Rusiadan%20Implikasinya%20di%20MSRI%20%282013-2018%29.pdf
http://repository.unair.ac.id/107657/6/6.%20BAB%20IV%20Kesimpulan%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/107657/7/7.%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/107657/8/8.%20Surat%20Permohonan%20Embargo%20Publikasi%20Karya%20Ilmiah%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/107657/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
English
English
English
English
Description
Summary:Menyikapi kepentingan Tiongkok atas Maritime Silk Road Initiative (MSRI), Myanmar menerapkan kebijakan yang mendua. Di satu sisi Myanmar menyambut baik inisiasi Tiongkok dan menyetujui China-Myanmar Economic Coridor (CMEC), dan melanjutkan diplomasi militer dengan Tiongkok, sementara di sisi yang lain, Myanmar terus melanjutkan diplomasi militer dengan Rusia (2013-2018), negara yangpaska deklarasi turn to the east pada 2010, terus meningkatkan postur strategisnya di Asia Tenggara dan menjadi pemasok senjata utama bagi India dan Vietnam—negara rival Tiongkok dalam kepentingan MSRI. Adanya keberlanjutan diplomasi militer Myanmar-Tiongkok-Rusia, paska deklarasi BRI/MSRI (2013- 2018), menyebabkan pendekatan budaya strategis dapat dipakai untuk menjelaskan, bagaimana budaya strategis Myanmar menjelaskan perilaku dualisme kooperasi militer? Melalui konsep budaya strategis atas komponen militer, dan non-militer serta penulis menemukan bahwa dualisme didasarkan kepada doktrin militer Tatmadaw dan worldview non-aligment yang diformulasikan Myanmar dalam periode perang dingin, dan berhasil menjaga survival negara ini dan akan konsisten berlanjut.