Potensi Ekstrak Metanol Akar Adventif Gynura Procumbens (Lour.) Merr. Hasil Kultur In Vitro Terhadap Histopatologi Hepar Dan Lien Mus Musculus Strain Balb/C Yang Terpapar Kadmium
Kadmium merupakan salah satu logam berat yang bersifat toksik dan jika terakumulasi di dalam tubuh akan memicu terjadinya stres oksidatif. Kadmium mempengaruhi transport membran yang menyebabkan pembengkakan dan nekrosis pada hepatosit serta menyebabkan proliferasi dari limfosit pada lien. Gynura pr...
Saved in:
Summary: | Kadmium merupakan salah satu logam berat yang bersifat toksik dan jika terakumulasi di dalam tubuh akan memicu terjadinya stres oksidatif. Kadmium mempengaruhi transport membran yang menyebabkan pembengkakan dan nekrosis pada hepatosit serta menyebabkan proliferasi dari limfosit pada lien. Gynura procumbens memiliki potensi untuk menghasilkan metabolit sekunder yang mengandung flavonoid dan fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan. Pemberian ekstrak metanol akar adventif G. procumbens sebelum induksi stres oksidatif diharapkan mampu mencegah resiko yang ditimbulkan oleh kadmium pada hewan uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak metanol G. procumbens pada mencit yang terkontaminasi kadmium berdasarkan histopatologi hepar dan lien, Indeks Hepatosomatik (IHS) dan Indeks Spleen Somatik (ISS) serta mengetahui dosis G. procumbens yang efektif untuk mencegah kerusakan akibat kadmium. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian acak lengkap yang dibagi ke dalam 6 kelompok perlakuan, yaitu KN (akuades), K- (Cd 100 mg/L), K+ (Vitamin C 100 mg/L + Cd 100 mg/L), P1 (G. procumbens 100 mg/L + Cd 100 mg/L), P2 (G. procumbens 200 mg/L + Cd 100 mg/L) dan P3 (G. procumbens 300 mg/L + Cd 100 mg/L). Hewan coba yang digunakan adalah mencit jantan strain BALB/c sebanyak 24 ekor. Perlakuan dilakukan selama 30 hari secara oral dengan pemberian ekstrak G. procumbens setiap hari pada pukul 09.00 WIB dan larutan Cd diberikan setiap 2 hari sekali, 2 jam setelah pemberian ekstrak G. procumbens. Pada hari terakhir perlakuan, mencit dibius dan dibedah, kemudian diambil organ (hepar dan lien) lalu dibuat menjadi sediaan histologi. Sedangkan IHS dan ISS diperoleh dengan cara mencari rasio antara berat mencit dengan berat organ. Data yang diperolah adalah persentase hepatosit normal, bengkak, nekrosis, diameter pulpa putih lien, IHS dan ISS yang kemudian dianalisis menggunakan SPSS 25. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian ekstrak metanol G. procumbens pada kelompok P1 dapat mencegah peningkatan hepatosit bengkak dibandingkan dengan kelompok K-. Kemudian pada kelompok P2, G. procumbens dapat mencegah peningkatan hepatosit nekrosis, jika dibandingkan dengan kelompok K-. Pemberian ekstrak G. procumbens pada P3 tidak memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan kelompok K-. Dosis yang efektif memberikan pengaruh terhadap histopatologi hepar dan lien adalah 200 mg/L. |
---|