Hubungan Pola Diet Terhadap Karies Pada Anak Cerebral Palsy (Literature Review)
Latar Belakang: Cerebral palsy merupakan salah satu kelompok berisiko karies karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki anak cerebral palsy. Mengingat tingginya tingkat cerebral palsy di dunia dan tingginya kerentanan anak-anak ini terhadap karies, penting untuk mengukur tingkat karies secara t...
Saved in:
Summary: | Latar Belakang: Cerebral palsy merupakan salah satu kelompok berisiko karies karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki anak cerebral palsy. Mengingat tingginya tingkat cerebral palsy di dunia dan tingginya kerentanan anak-anak ini
terhadap karies, penting untuk mengukur tingkat karies secara teratur dan factor risiko terkait pada anak-anak cerebral palsy. Berdasarkan studi epidemiologi, 30-40% anak cerebral palsy mengalami gangguan makan akibat disfungsi oromotor.Gangguan makan tersebut dapat berdampak pada pola diet anak cerebral palsy.Mengetahui dampak pola diet terhadap status kesehatan rongga mulut dapat membantu dalam mengidentifikasi anak cerebral palsy yang berisiko karies sehingga strategi pencegahan dan perawatan gigi dapat direncanakan. Tujuan:Untuk menganalisis hubungan pola diet terhadap karies pada anak cerebral palsy.Metode: Pencarian literatur melalui e-book, google, database Pubmed, Google Scholar, Research Gate, serta artikel internet dari suatu organisasi seperti WHO,FAO, Riskesdas, USDA. Pencarian data dilakukan dengan menggunakan kata kunci sebagai berikut: karies, cerebral palsy, dan pola diet. Pencarian data dibatasi pada jurnal yang berbahasa Indonesia dan Inggris dengan batasan tahun
publikasi jurnal sejak 15 tahun terakhir. Jurnal dibaca, diseleksi, dan diulas. Hasil:Studi menunjukkan bahwa anak cerebral palsy rentan mengalami karies karena adanya beberapa faktor, salah satunya adalah pola diet. Pola diet berdampak karena anak cerebral palsy mengalami kesulitan makan akibat adanya disfungsi oromotor. Kesimpulan: Pola diet seperti bentuk makanan (cair atau padat), jenis makanan (tinggi karbohidrat), frekuensi makan yang tinggi, dan jumlah makanan yang rendah (defisiensi nutrisi), dapat memicu terjadinya karies pada anak cerebral palsy, terutama jika tidak diimbangi dengan faktor protektif karies. |
---|