Hubungan Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Ibu Dan Praktik Pengasuhan Dengan Perilaku Memelihara Kebersihan Rongga Mulut Anak Usia Prasekolah Di Surabaya
Latar belakang : Karies gigi merupakan masalah rongga mulut yang memiliki prevalensi tertinggi, salah satu kelompok usia yang rentan karies adalah usia prasekolah. Ibu adalah orang terdekat bagi anak, perilaku ibu memiliki pengaruh yang besar pada tindakan anak khususnya dalam membersihkan rongga mu...
Saved in:
| Summary: | Latar belakang : Karies gigi merupakan masalah rongga mulut yang memiliki prevalensi tertinggi, salah satu kelompok usia yang rentan karies adalah usia prasekolah. Ibu adalah orang terdekat bagi anak, perilaku ibu memiliki pengaruh yang besar pada tindakan anak khususnya dalam membersihkan rongga mulut. Perilaku ibu dalam memelihara kebersihan rongga mulut anak dibentuk oleh berbagai faktor yaitu : faktor predisposing (pengetahuan ibu), enabling (fasilitas kesehatan) dan reinforcing (dukungan sosial). ). Praktik pengasuhan dan interaksi keluarga dapat mempengaruhi masalah kesehatan pada anak seperti karies gigi karena peran orang tua penting dalam membangun perilaku spesifik terkait dengan kebersihan gig dan mulut anak seperti cara membersihkan rongga mulut, konsumsi gula dan kunjungan ke dokter gigi Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor predisposing, enabling, reinforcing ibu dan parktik pengasuhan dengan perilaku memelihara kebersihan rongga mulut anak usia prasekolah di Surabaya. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional yang dilakukan di TK yang tersebar di 5 wilayah Surabaya dengan jumlah sampel 100 responden. Hasil : Didapatkan signifikan (p<0,05) antara jenis kelamin, pendidikan ibu dan ayah, pekerjaan ibu dan ayah, pengasuh, faktor predisposing, faktor reinforcing, praktik pengasuhan dimensi (Positive Parenting, Parental Involvement, Harsh Parenting, Poor Monitoring) dengan perilaku memelihara kebersihan rongga mulut anak usia prasekolah di Surabaya dan signifikan (p>0,05) pada usia ibu, usia anak, penghasilan, serta faktor enabling, praktik pengasuhan dimensi (Inconsistent Parenting). Kesimpulan : Terdapat hubungan faktor predisposing, reinforcing dan praktik pengasuhan dimensi positive parenting, harsh parenting, poor monitoring dan parental involvement dengan perilaku memelihara kebersihan rongga mulut anak usia prasekolah di Surabaya, namun tidak terdapat hubungan dengan usia anak dan ibu, penghasilan, faktor enabling dan praktik pengasuhan dimensi inconsistent parenting |
|---|