Hubungan Celebrity Worship Dengan Suicide Ideation Pada Remaja Penggemar Aliran Musik K-Pop Di Surabaya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara celebrity worship dengan suicide ideation pada remaja penggemar aliran musik K-Pop di Surabaya. Fenomena pengidolaan terhadap seseorang adalah karateristik khas pada masa remaja awal (Raviv, Bar-Tal, Raviv, & Ben-Horin, 1996)...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara celebrity worship dengan suicide ideation pada remaja penggemar aliran musik K-Pop di Surabaya. Fenomena pengidolaan terhadap seseorang adalah karateristik khas pada masa remaja awal (Raviv, Bar-Tal, Raviv, & Ben-Horin, 1996). Pengidolaan dalam bidang musik pada remaja tidak hanya menggambarkan lagu sebagai penghiburan, tetapi juga memberikan pandangan hidup, nilai dalam mendefinisikan dunia, pengekspresian perasaan, faktor penentuan keputusan, dan menentukan tingkah laku (Raviv, Bar-Tal, Raviv, & Ben-Horin, 1996).
Ketika sosok selebriti itu mengakhiri hidupnya, penggemar akan merasakan kehilangan sosok role model dalam hidupnya. Ketika sosok role model ini ‘hilang’, sense of reality penggemar akan menangkap bahwa mereka kehilangan sosok yang selama ini lekat dengan kehidupan mereka. Hal ini dapat menjadi salah satu pengalaman traumatis dalam hidup penggemar dan dapat memicu timbulnya suicide ideation.
Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan teknik pengambilan data melalui kuisioner dan video call. Celebrity worship diukur menggunakan Celebrity Attitude Scale (McCutcheon, Lange, & Houran, 2002) sementara suicide ideation diukur dengan Scale for Suicide Ideation (Beck, Kovacs, & Weissman, 1979). Sebanyak 30 subjek berusia 12-18 tahun menjadi partisipan dalam penelitian ini. Data dianalisis menggunakan korelasi Pearson dengan bantuan SPSS 25 for Windows. Hasil dari penelitian menemukan bahwa tidak ada hubungan antara celebrity worship dengan suicide ideation (p >0,005). |
---|