Hubungan Oral Habit Terhadap Oral Hygiege Index Simplified(Ohi-S) Pada Anak Autis (Narrative Review)
Latar belakang: Autism spectrum disorders (ASD) dijelaskan oleh psikiater anak Leo Kanner pada tahun 1943, adalah kelainan perkembangan saraf seumur hidup yang ditandai dengan gangguan interaksi sosial, gangguan dalam keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal serta perilaku yang terbatas dan beru...
Saved in:
Summary: | Latar belakang: Autism spectrum disorders (ASD) dijelaskan oleh psikiater anak Leo Kanner pada tahun 1943, adalah kelainan perkembangan saraf seumur hidup yang ditandai dengan gangguan interaksi sosial, gangguan dalam keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal serta perilaku yang terbatas dan berulang. Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 menjelaskan bahwa jumlah anak autis di Indonesia sekitar 112.000 dengan rentang usia 5-19 tahun. Individu dengan autisme memiliki risiko yang lebih besar memiliki oral hygiene yang buruk oleh karena keterbatasan yang dimiliki oleh anak autisme. Adanya faktor kebiasaan buruk seperti mouth breathing, lip biting dan bruxism akan meningkatkan skor debris dan skor kalkulus pada penilaian melalui OHI-S. Tujuan: Untuk Menganalisis dan menguraikan hubungan antara oral habit dengan indeks OHI-S pada anak autis. Metode: Sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan artikel melalui beberapa database dengan deskripsi terkait oral habit, OHI-S, autism. Pencarian data sekunder melalui database Google, Google Scholar, NCBI, Science Direct, serta hasil riset kesehatan (Riskesdas). Hasil: Studi menunjukkan bahwa anak autisme memiliki oral habit yang buruk seperti mouth breathing dan kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dapat mengakibatkan nilai OHI-S yang tinggi. Kesimpulan: Pada literatur review ini bersumber pada 77 literatur, didapatkan 20 literatur yang menggambarkan hubungan oral habit berupa mouth breathing, bruxism, dan lip biting yang mempengaruhi indeks nilai OHI-S pada anak autis. |
---|