Prevalensi Penyakit Kulit Pada Kucing Di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga Tahun 2015–2019

Kehadiran kucing di lingkungan manusia berpengaruh terhadap kehidupan. Kucing dapat memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya. Perawatan yang baik perlu dilakukan agar kucing dapat terus memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Salah satu kendala dalam perawatan kucing...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Palgunendyah Intan Maharani, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2021
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/108163/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/2/2.%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/5/5.%20BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/6/6.%20BAB%203%20MATERI%20DAN%20METODE.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/7/7.%20BAB%204%20HASIL%20PENELITIAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/8/8.%20BAB%205%20PEMBAHASAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/9/9.%20BAB%206%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/10/10.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/11/11.%20LAMPIRAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/12/12.%20PERNYATAAN%20KESEDIAAN%20PUBLIKASI.pdf
http://repository.unair.ac.id/108163/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kehadiran kucing di lingkungan manusia berpengaruh terhadap kehidupan. Kucing dapat memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya. Perawatan yang baik perlu dilakukan agar kucing dapat terus memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Salah satu kendala dalam perawatan kucing adalah penyakit kulit. Kucing dengan penyakit kulit akan merasakan ketidaknyamanan saat melakukan aktivitas, sering menggigit maupun menggaruk bagian kulit yang gatal, kulit kemerahan, menebal, terdapat krusta, kerusakan jaringan dan rambut rontok Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi tiap penyakit kulit pada kucing dari tahun 2015-2019 di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga, serta mengetahui pengaruh musim, jenis rambut, umur dan tempat pemeliharaan kucing terhadap kejadian penyakit kulit pada kucing. Penelitian ini dilaksanakan pada Juli-Agustus 2020 di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah data sekunder dari ambulator pasien kucing yang diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga Surabaya pada periode 2015-2019, data sekunder yang diperoleh juga dikonfirmasi kepada pemilik pasien kucing untuk menjaga aktualitasnya serta melengkapi data yang kurang. Hasil dari analisis deskriptif mengenai prevalensi penyakit kulit yang mengacu pada data yang telah dikumpulkan dan dikonfirmasi kepada pemilik kucing terdapat 266 kasus penyakit kulit pada kucing. Jumlah ini lebih sedikit dari data sebenarnya karena beberapa pemilik kucing tidak dapat dihubungi atau tidak bersedia kucingnya dijadikan sampel penelitian. Kasus penyakit kulit terbanyak adalah skabies dengan prevalensi 32,33% kemudian kasus penyakit terbanyak kedua adalah infestasi ektoparasit mendapatkan prevalensi 20,68%. Dermatitis berada di urutan ketiga dengan prevalensi 11,65%. Dermatofitosis dan vulnus berada di urutan keempat dengan masing-masing prevalensi 10,53%. Kasus pyodermatitis dengan prevalensi 4,14%. Alopesia terdapat prevalensi 3,38%, dermatitis atopik dengan prevalensi 2,26%, alergi terdapat prevalensi 1,50%, dehisensi luka mendapat prevalensi 1,13%, eksema dan myasis masing-masing terdapat prevalensi 0,75%. Kasus yang paling sedikit yaitu kasus demodekosis dengan prevalensi 0,38%. Berdasarkan analisis chi square dengan aplikasi SPSS musim, jenis rambut, dan tempat pemeliharaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kejadian penyakit kulit pada kucing sedangkan umur memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kejadian penyakit kulit pada kucing. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan adalah diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menyebabkan penyakit kulit pada kucing terutama penyakit skabies, infestasi ektoparasit dan dermatitis. Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh lingkungan tempat tinggal kucing, jenis kandang, cara pemeliharaan dan kebiasaan kucing terhadap penyakit kulit pada kucing dapat dilakukan sebagai penelitian lanjutan. Penelitian yang dilakukan dengan langsung meninjau ke rumah pemilik kucing akan lebih baik. Saran untuk pemilik kucing adalah harus lebih memperhatikan kesehatan kulit dan rambut kucing peliharaannya terutama saat kucing masih berumur kurang dari satu tahun, serta lingkungan tempat tinggal kucing. Pemilik kucing waspada terhadap penyakit kulit pada kucing terutama skabies, infestasi ektoparasit dan dermatitis. Kucing yang memiliki rambut cenderung panjang seperti kucing long hair dan semi long hair agar lebih dirawat, disisir sehari sekali dan dimandikan menggunakan sampo khusus kucing dua minggu sekali. Pemilik kucing sebaiknya tidak menempatkan kucing pada satu tempat dengan banyak kucing yang lain, apabila terdapat kucing yang sakit segera pisahkan kucing yang sakit dan periksakan kucing ke tenaga kesehatan hewan.