Pengaruh Pemberian Fraksi Etil Asetat Buah Juwet (Syzygium Cumini) Terhadap Indeks Limpa, Kadar Hemoglobin, Dan Mean Survival Timepada Mencit (Mus Musculus) Yang Diinfeksi Plasmodium Berghei
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles spp betina. Limpa dan hepar merupakan target organ yang memiliki peranan penting dalam infeksi malaria. Infeksi malaria dapat menyebabkan anemia, splenomegali, dan kem...
Saved in:
Summary: | Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles spp betina. Limpa dan hepar merupakan target organ yang memiliki peranan penting dalam infeksi malaria. Infeksi malaria dapat menyebabkan anemia, splenomegali, dan kematian. Hingga saat ini pengobatan penyakit malaria masih bergantung pada obat antimalaria seperti klorokuin yang bekerja dalam siklus intraeritrositik selama parasit aktif mengdegradasi hemoglobin. Resistensi Plasmodium terhadap
beberapa obat antimalaria menjadikan penanganan malaria menjadi sulit dan berpotensi menjadi malaria berat, sehingga penelitian pencarian obat antimalaria baru dari bahan alam banyak dilakukan, salah satunya buah juwet (Syzygium cumini). Fraksi etil asetat buah juwet (Szyzygium cumini) diketahui mengandung senyawa flavonoid.
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian fraksi etil asetat buah juwet (Syzygium cumini) terhadap penurunan indeks limpa mencit, peningkatan kadar hemoglobin, peningkatan Mean Survival Time pada mencit (Mus musculus) yang diinfeksi Plasmodium berghei. Pada penelitian ini menggunakan 60 mencit yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu N tidak diinfeksi dan diberi pelarut obat, K- diinfeksi dan diberi pelarut obat, K+ diinfeksi dan diterapi klorokuin 25 mg/KgBB, P1 diinfeksi dan diterapi fraksi etil asetat buah juwet (Syzygium cumini) dosis 200 mg/KgBB, P2 diinfeksi dan diterapi fraksi etil asetat buah juwet (Syzygium cumini) dosis 400 mg/KgBB, P3 diinfeksi dan diterapi fraksi etil asetat buah juwet (Syzygium cumini) dosis 600 mg/KgBB.
Terapi dilakukan selama 4 hari, pasca infeksi. Pada hari ke 9 pasca infeksi, mencit di anastesi dan diambil darah melalui intracardia untuk dibuat uji kadar hemoglobin, organ limpa di ukur panjang dan lebar serta ditimbang beratnya untuk menghitung indeks limpa. Setiap hari pasca pengobatan kematian mencit dicatat untuk penghitungan Mean Survival Time. Hasil data penelitian dianalisis menggunakan statistik parametrik Anova One Way dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dillanjutkan dengan uji Duncan menggunakan software SPSS 25.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks limpa kelompok N menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) dengan semua kelompok perlakuan (K-, K+, P1, P2, P3). Kelompok perlakuan K- tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p>0,05) dengan K+, P1, P2, P3. Kelompok perlakuan K+ menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) dengan N, P2. Hasil kadar hemoglobin menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) kelompok N dengan semua kelompok perlakuan (K-, K+, P1, P2, P3). Kelompok perlakuan K- tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan P2, tetapi berbeda nyata (p<0,05) dengan N, K+, P1, P3. Kelompok perlakuan K+ berbeda nyata (p<0,05) dengan N, K-, P2.
Kelompok perlakuan P1 berbeda nyata (p<0,05) dengan N, K-. Kelompok perlakuan P2 tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan K-, P1, P3. Kelompok perlakuan P3 tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan K+, P1, P2. Hasil Mean Survival Time menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (p>0,05) pada perlakuan N dengan K+, P2, P3. Kelompok perlakuan K- tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan P1, P2, P3. Kelompok perlakuan P1 P2 P3 tidak berbeda nyata (p>0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian fraksi etil asetat buah juwet (Syzygium cumini) dosis 200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB, dan 600 mg/KgBB tidak dapat menurunkan indeks limpha, dapat mempertahankan kadar hemoglobin dalam rentang nilai normal, dan tidak dapat meningkatkan Mean Survival Time. Saran dari penelitian ini dilakukan pemeriksaan histopatologi pada organ limpa, hepar, pulmo, dan dilakukan uji toksisitas fraksi etil asetat buah juwet (Syzygium cumini), sehingga mengetahui lama pemberian dan keamanan pemberian fraksi etil asetat buah juwet (Syzygium cumini). |
---|