Pemberdayaan dan Modal Sosial Perempuan Pedagang Melalui Program KUR Mikro di Kota Surabaya
Penelitian ini mendeskripsikan proses KUR Mikro dalam membentuk kerjasama dan kemandirian perempuan pedagang di Kota Surabaya dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Kota Surabaya Barat karena peneliti menjumpai komunitas peminjaman modal usaha yang di lakukan oleh Prod...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini mendeskripsikan proses KUR Mikro dalam membentuk kerjasama dan kemandirian perempuan pedagang di Kota Surabaya dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Kota Surabaya Barat karena peneliti menjumpai komunitas peminjaman modal usaha yang di lakukan oleh Produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Masyarakat yang mengikuti komunitas tersebut akan di berikan pinjaman modal usaha untuk mengembangkan usahanya tanpa jaminan khusus namun dengan ketentuan dan prasyarat yang sudah ditentukan. Rumusan masalah yang di kaji adalah bagaimana program KUR Mikro membentuk kemandirian perempuan pedagang di Surabaya dan bagaimana peran program KUR Mikro dalam pemberdayaan perempuan pedagang di Surabaya. Teori yang di ambil dalam penelitian ini yaitu menganut unsur-unsur modal sosial dan komponen yang menyusun modal sosial diantaranya adalah : Kepercayaan (Trust), Nilai dan Norma (Norms) dan Jaringan Sosial (Networks).
Hasil penelitian ini menunjukkan Dalam proses terbentuknya komunitas perempuan pedagang pada program KUR Mikro di wilayah Benowo ini karena berbagai pertimbangan dan kondisi yang sudah di tentukan oleh program KUR Mikro itu sendiri hal tersebut dapat mempermudah pengurus KUR Mikro agar peminjaman modal yang di berikan di gunakan secara lebih efektif dan efisien serta penarikan pembayaran yang di pinjam para anggota berjalan dengan semestinya serta saling memudahkan antara pihak KUR Mikro, Ketua dan Anggota yang ikut dalam program ini diantaranya adalah : sesuai wilayah tempat usaha atau tempat tinggal, sesuai waktu bergabung dalam sosialisasi, sesuai besar kecilnya pinjaman. Keterikatan dan kerjasama antar anggota komunitas perempuan pedagang ini dapat kita lihat dari aspek keterbukaann informasi antara anggota satu dengan anggota yang lainnya, Saling membantu dalam pembayaran (tanggung renteng) apabila salah satu anggota tidak mampu membayar, kedekatan antar anggota satu dengan yang lainnya. Pengaruh covid terhadap kegiatan program ini memang membuat banyak perubahan yang harus diterapkan sesuai dengan keadaan yang terjadi pada saat ini diantaranya adalah pembayaran iuran di lakukan secara online, beberapa anggota kesulitas dalam pembayaran online, kegiatan program yang terhambat dan kerjasama dan hubungan anggota yang memudar. |
---|