Jaringan Perdagangan Di Jawa Bagian Timur Pada Masa Kekuasaan Raja Airlangga, 1019-1043
Pada akhir abad X penguasa Mataram memutuskan untuk memindahkan pusat kekuasaan dari Jawa bagian tengah ke Jawa bagian timur. Letak geografis Jawa bagian timur dianggap menguntungkan dari segi perekonomian sebab berada di titik paling dekat dengan pusat produksi rempah di Kepulauan Timur, namun cuku...
Saved in:
Summary: | Pada akhir abad X penguasa Mataram memutuskan untuk memindahkan pusat kekuasaan dari Jawa bagian tengah ke Jawa bagian timur. Letak geografis Jawa bagian timur dianggap menguntungkan dari segi perekonomian sebab berada di titik paling dekat dengan pusat produksi rempah di Kepulauan Timur, namun cukup berjarak dengan Sumatra sehingga tidak begitu terpengaruh dengan hegemoni Sriwijaya. Pasca perpindahan itu, perdagangan di Jawa bagian timur berkembang semakin pesat pada abad XI Masehi yang dibuktikan dengan penyebutan para pedagang asing dalam prasasti-prasasti Airlangga. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aktivitas perdagangan di Jawa bagian timur pada masa Airlangga. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jaringan perdagangan di Jawa bagian timur yaitu antara desa di tingkat pertama dengan pasar desa induk, pasar desa induk dengan pasar di wilayah strategis atau pelabuhan, dan pelabuhan Jawa bagian timur dengan bandar dagang lain. Pedagang kecil, menengah, dan saudagar baik lokal maupun asing memiliki perannya masing - masing dalam setiap jaringan perdagangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jaringan perdagangan di Jawa bagian timur tidak terlepas dari peran wilayah - wilayah di pedalaman, pesisir, dan bandar dagang lain yang ketiganya saling berkaitan. |
---|