Perbedaan Efektivitas Pemberian Ekstrak Etanol Bunga Mawar (Rosa damascena) terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa, Diameter Pulau Langerhans dan Ekspresi Insulin pada Pankreas (Studi Menggunakan Model Tikus Diabetes)
Latar belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis akibat terjadi peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia). Hiperglikemia kronis akan mengakibatkan akumulasi ROS dan meningkatkan stress oksidatif. Rosa damascena merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan anti...
Saved in:
Summary: | Latar belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis akibat terjadi
peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia). Hiperglikemia kronis
akan mengakibatkan akumulasi ROS dan meningkatkan stress oksidatif. Rosa
damascena merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan antioksidan
dan polifenol yang cukup tinggi namun hal ini belum banyak diketahui masyarakat.
Tujuan: Mengetahui perbedaan efektivitas pemberian ekstrak etanol bunga mawar
(Rosa damascena) terhadap kadar glukosa darah puasa, diameter pulau Langerhans
dan ekspresi insulin pada pankreas tikus wistar yang diinjeksi STZ.
Metode: Tikus putih jantan galur Wistar 24 ekor dibedakan menjadi 6 kelompok
perlakuan, normal (KN), diabetes (KD), metformin (KM), ekstrak RD 250 mg/kg
(P1), 500 mg/kg (P2), dan 1000 mg/kg (P3). Injeksi STZ 50 mg/kg diberikan kepada
semua kelompok perlakuan kecuali KN. Tujuh hari setelah injeksi STZ dilakukan
pengecekan kadar glukosa darah puasa (GDP), dan diberi perlakuan sesuai masingmasing
label. Setelah 14 hari hewan coba dilakukan pengecekan kadar GDP
kemudian dikorbankan dan dilakukan pembedahan untuk pengambilan organ
pankreas yang kemudian diamati secara histologi. Pengamatan histologi yang
dilakukan berupa diameter pulau Langerhans dan Ekspresi Insulin.
Hasil: Hasil pengamatan GDP, diameter pulau Lagerhans dan ekspresi insulin
dianalisis dengan software statistik SPSS 22 menggunakan uji One-way Anova
(p<0.05) dan Krusskal-Wallis (p<0.05). Hasil analisis statistik uji GDP, diameter
pulau langerhans, dan ekspresi insulin menunjukan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antar kelompok perlakuan.
Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol Rosa damascena dosis 250, 500, dan 1000
mg/kg selama 14 hari belum mampu menurunkan kadar GDP, meningkatkan
diameter pulau Langerhans dan ekspresi insulin pada tikus yang diinjeksi STZ. |
---|