Pengaruh Pemberian Fermentasi Tepung Daun Seligi (Phyllanthus buxifolius) Sebagai Pakan Tambahan Terhadap Retensi Protein Dan Serat Ikan Patin (Pangasius pangasius)
Ikan patin merupakan salah satu ikan air tawar potensial dibudidayakan di Indonesia. Pakan merupakan sumber energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, reproduksi dan kelangsungan hidup ikan (Mahyuddin, 2010). Kenaikan jumlah permintaan pakan ikan menyebabkan kebutuhan bahan baku pakan ikan mengalami...
Saved in:
Summary: | Ikan patin merupakan salah satu ikan air tawar potensial dibudidayakan di Indonesia. Pakan merupakan sumber energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, reproduksi dan kelangsungan hidup ikan (Mahyuddin, 2010). Kenaikan jumlah permintaan pakan ikan menyebabkan kebutuhan bahan baku pakan ikan mengalami peningkatan sehingga diperlukan adanya bahan pakan alternatif. Daun seligi merupakan tanaman yang cukup mudah didapatkan, namun masih belum banyak dimanfaatkan dengan baik karena adanya kandungan nutrisi yang perlu diperbaiki. Perbaikan kualitas pakan dapat dilakukan dengan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi tepung daun seligi (Phyllanthus buxifolius) sebagai pakan tambahan terhadap retensi protein dan serat ikan patin (Pangasius pangasius). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan percobaan ini terdiri dari empat perlakuan dan lima kali ulangan yaitu pakan formulasi 100% dengan tambahan bahan pakan fermentasi tepung daun seligi 0%, 2%, 4%, dan 6%. Analisis data menggunakan analisis varian dan dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa retensi protein tertinggi didapatkan pada penambahan 4% daun seligi, yaitu sebesar 33,40415. Penambahan tepung daun seligi sebagai bahan pakan ikan patin menghasilkan nilai kecernaan protein yang tinggi. Jika nilai kecernaan protein tinggi maka protein pakan yang diserap oleh tubuh ikan juga semakin tinggi sehingga nilai retensi protein akan tinggi. Nilai kecernaan protein yang tinggi akan meningkatkan nilai retensi protein (Halimatusadiah, 2009). Rata-rata retensi protein terendah didapatkan pada penambahan 0% tepung daun seligi yaitu sebesar 24,24516%. Hal ini menunjukkan banyaknya protein yang tersedia dalam pakan rendah, sintesis protein rendah menyebabkan protein yang disimpan dalam tubuh akan lebih kecil. Menurut Haetami dkk (2007) menyatakan bahwa apabila energi dan nutrient non protein tidak mencukupi kebutuhan maka protein akan digunakan sebagai sumber energi sehingga fungsi protein sebagai pembangun tubuh atau protein yang dapat diretensi menjadi berkurang. Rata-rata retensi serat terendah didapatkan pada penambahan 4% tepung daun seligi yaitu sebesar 2,434893 %. Pemberian fermentasi tepung daun seligi sebagai bahan pakan tambahan untuk ikan patin dapat menurunkan nilai retensi serat yang lebih baik dibandingkan pakan tanpa fermentasi tepung daun seligi sebagai kontrol. Kandungan serat yang berkurang dan sesuai dengan kebutuhan ikan dapat meningkatkan energi pada ikan. Menurut Marzuqi dkk, (2012) menyatakan bahwa penggunaan pakan dengan kandungan serat yang sesuai kebutuhan dan jumlah optimum akan meningkatkat kineja usus dan pembentukan energi sehingga laju metabolisme meningkat. |
---|