Deteksi Potensi Antibakteri Ekstrak Daun Mangrove (Avicennia marina) Terhadap Photobacterium Damselae Yang Diisolasi Dari Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
Pengendalian penyakit yang disebabkan oleh Photobacterium damselae umumnya menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik pada ikan ataupun udang budidaya berdampak negatif terhadap kesehatan konsumen dalam bentuk residu antibiotik dan dapat menyebabkan kontaminasi pada lingkungan perairan. Alternati...
Saved in:
| Summary: | Pengendalian penyakit yang disebabkan oleh Photobacterium damselae umumnya menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik pada ikan ataupun udang budidaya berdampak negatif terhadap kesehatan konsumen dalam bentuk residu antibiotik dan dapat menyebabkan kontaminasi pada lingkungan perairan. Alternatif yang dapat diambil yaitu menggunakan antibakteri dari ekstrak daun mangrove ini aman untuk digunakan karena berasal dari bahan sintesis alami, mudah untuk didapatkan, relatif murah karena dapat ditemukan di alam dan penggunaannya tidak dilarang oleh regulasi. Tanaman mangrove Avicennia marina memiliki substansi bioaktif yang berperan sebagai mekanisme pertahanan, antijamur, anti inflamasi dan antibakteri. Daun mangrove mengandung senyawa saponin, triterpenoid, flavonoid, alkaloid, tanin, fenol dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak daun mangrove terhadap bakteri P. damselae yang diisolasi dari udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian dimulai dengan mengisolasi bakteri target (P. damselae) dari udang vaname menggunakan media Trypticase Soy Broth (TSB) dan Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS). Isolat yang telah dimurnikan selanjutnya ditumbuhkan pada media Blood Agar (BA) untuk mengetahui aktivitas hemolitik isolat bakteri. Isolat yang menunjukkan aktivitas hemolitik selanjutnya diidentifikasi menggunakan pewarnaan Gram dan beberapa jenis uji biokimia menggunakan alat vitek-2 compact. Hasil penelitian menunjukkan isolat yang teridentifikasi sebagai Photobacterium damselae dan memiliki aktivitas beta (β) hemolitik, tergolong bakteri Gram negatif dipilih sebgai patogen target. Uji potensi antibakteri ekstrak daun mangrove dilakukan menggunakan metode disc diffusion agar dengan perlakuan dosis ekstrak daun mangrove 10 μL/mL, 50 μL/mL dan 100 μL/mL. Pada penelitian ini juga menggunakan antibiotik Tetrasiklin sebagai kontrol positif (+) dan 100 μL aseton sebagai kontrol negatif (-). Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak daun mangrove memiliki aktivitas antibakteri yang diidikasikan dengan terbentuknya zona hambat setelah melalui proses inkubasi dengan suhu 29-310C selama 24 jam. Pada uji antibakteri menggunakan dosis 100 μL memiliki diameter zona hambat 10 mm. Dosis 50 μL dan 10 μL menunjukkan diameter zona hambat 8 mm. |
|---|