Pemodelan Indeks Pembangunan Gender Di Indonesia Berdasarkan Pendekatan Regresi Robust M Dan Robust S
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit yang mampu mengukur pembangunan manusia. Indeks pembangunan gender (IPG) digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara...
Saved in:
Summary: | Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indeks komposit yang mampu mengukur pembangunan manusia. Indeks pembangunan gender (IPG) digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Indeks Pembangunan Gender Indonesia mengalami peningkatan pada beberapa tahun terakhir. Namun beberapa provinsi sampai pada tahun 2019 masih berada di bawah IPG Indonesia yakni 91,07. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh adalah kepadatan angka buta huruf, sumbangan pendapatan perempuan, dan pengeluaran per kapita perempuan. Tujuan dari penelitian ini untuk memodelkan IPG di Indonesia berdasarkan pendekatan regresi robust S dan robust M. Regresi robust merupakan metode regresi yang digunakan ketika distribusi dari galat tidak normal dan atau mengandung beberapa outlier yang berpengaruh pada model. Jenis robust yang akan digunakan adalah robust M dan robust S. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia dengan unit observasi 34 provinsi. Berdasarkan analisis pendekatan robust diperoleh model terbaik yaitu regresi robust S. Koefisien determinasi model regresi regresi robust S sebesar 95,96% yang berarti variabel-variabel prediktor tersebut mampu menjelaskan keragaman nilai IPG sebesar 95,96%. |
---|