Hubungan Faktor Personal Dan Safety Climate Dengan Safety Behaviour (Studi Pada Operator Container Crane di PT X Surabaya)
PT X Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang layanan jasa bongkar muat petikemas di Jawa Timur. Pekerjaan bongkar muat petikemas di PT X Surabaya dibantu dengan menggunakan alat – alat berat, salah satunya yaitu Container Crane. Disamping untuk memudahkan kegiatan bongkar mu...
Saved in:
Summary: | PT X Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang layanan jasa bongkar muat petikemas di Jawa Timur. Pekerjaan bongkar muat petikemas di PT X Surabaya dibantu dengan menggunakan alat – alat berat, salah satunya yaitu Container Crane. Disamping untuk memudahkan kegiatan bongkar muat petikemas, namun alat berat tersebut juga dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja yaitu unsafe behaviour atau perilaku tidak aman tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor personal dan safety climate dengan safety behaviour pada operator Container Crane di PT X Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di PT X Surabaya. Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah seluruh operator Container Crane di PT X Surabaya sebanyak 70 tenaga kerja. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling, sehingga sampel yang diambil dalam penelitian berjumlah 70 operator. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor personal (usia, lama kerja, pendidikan terakhir, riwayat pelatihan K3 dan pengetahuan K3) dan safety climate, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah safety behavior
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar operator Container Crane berusia 36 – 45 tahun, telah bekerja selama lebih dari 10 tahun dan didominasi oleh lulusan D3/S1/S2/S3. Operator Container Crane mayoritas telah mengikuti pelatihan K3 dan memiliki tingkat pengetahuan K3 dalam kategori baik. Safety climate dan safety behaviour pada operator Container Crane di PT X Surabaya juga termasuk alam kategori baik. Kuat lemahnya hubungan antara faktor personal berupa usia (r = 0,358) dan riwayat pelatihan (r = 0,047) dengan safety behaviour menunjukkan tingkat hubungan dalam kategori rendah, sedangkan lama kerja (r = 0,636), pendidikan terakhir (r = 0,717) dan pengetahuan K3 (r = 0,782) menunjukkan tingkat hubungan dalam kategori kuat dengan safety behaviour. Safety climate (r = 0,573) menunjukkan tingkat hubungan dalam kategori sedang dengan safety behaviour.
Berdasarkan hasil tersebut, PT X Surabaya diharapkan melakukan program pelatihan K3 dasar dan pemasangan poster K3 terkait kejadian kecelakaan kerja yang terbaru beserta rekomendasinya untuk dikomunikasikan kepada operator Container Crane PT X Surabaya sebagai bahan evaluasi. Untuk mengurangi angka accident rate dan kerugian akibat kecelakaan kerja, PT X Surabaya dapat menerapkan program Behaviour Based Safety. |
---|