Korelasi Faktor Resiko dengan Kejadian Hospital Acquired Pneumonia pada Pasien Luka Bakar di Burn Center RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2018
Pendahuluan: Hospital-acquired pneumonia (HAP) dapat berkontribusi sebagai penyebab utama kematian pada pasien luka bakar. Dalam studi ini, kami menganalisis data lima tahun dari Burn Center Rujukan Nasional Indonesia, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, untuk mengetahui karakteristik pasien yang menderita...
Saved in:
Summary: | Pendahuluan: Hospital-acquired pneumonia (HAP) dapat berkontribusi sebagai penyebab utama kematian pada pasien luka bakar. Dalam studi ini, kami menganalisis data lima tahun dari Burn Center Rujukan Nasional Indonesia, RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, untuk mengetahui karakteristik pasien yang menderita pneumonia, faktor risiko, dan angka kematian. Metode: Penelitian ini menggunakan rekam medis dari semua pasien yang masuk ke Burn Center dari tahun 2014 hingga 2018 secara retrospektif. Data dan faktor risiko yang berkontribusi dari HAP dilakukan perhitungan dan evaluasi. Hasil: Terdapat 370 pasien yang dirawat di Burn Center RSUD Dr. Soetomo tahun 2014-2018. Didaptkan 16,5% pasien mengalami HAPdan 67,21% dari pasien ini meninggal. Faktor risiko yang berhubungan dengan HAP adalah trauma inhalasi, usia, diabetes melitus, hipoalbuminemia, septikemia, cedera ginjal akut, kerusakan mukosa akibat stres, dan lama rawat inap (p <0,05). Kesimpulan: Dalam penelitian ini, dapat diketahui kejadian pneumonia yang didapat di rumah sakit pada pasien luka bakar, mortalitasnya, dan faktor risiko yang berhubungan. Ada hubungan yang signifikan antara pneumonia yang didapat di rumah sakit dan kematian pada pasien luka bakar (p <0,05, CI 95%). |
---|