Pemodelan Regresi Logistik Biner Pada Kejadian Diare Balita Berdasarkan Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 mengumpulkan berbagai informasi salah satunya diare balita. Prevalensi diare balita di Indonesia tahun 2017 adalah 14,1 dan peran ibu sangat memengaruhi tingkat kejadiannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model regresi logistik...
Saved in:
Summary: | Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 mengumpulkan berbagai informasi salah satunya diare balita. Prevalensi diare balita di Indonesia tahun 2017 adalah 14,1 dan peran ibu sangat memengaruhi tingkat kejadiannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model regresi logistik biner pada kejadian diare balita berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2017. Data diare balita yang dikumpulkan dalam SDKI merupakan data kategorikal sehingga model regresi logistik biner merupakan metode yang tepat digunakan.
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Sampel dalam penelitian ini dipilih dari SDKI 2017 berdasarkan kriteria melahirkan dalam kurun waktu lima tahun sebelum wawancara SDKI. Dari kriteria tersebut didapatkan besar sampel sejumlah 17.848 responden. Kemudian dilakukan data cleaning dan menghasilkan jumlah data sejumlah 13.921 responden. Variabel Independen pada penelitian ini adalah usia anak, ukuran lahir, pemberian ASI ekslusif, usia ibu, pendidikan ibu, kebiasaan mencuci tangan, indeks kekayaan, sumber air minum, dan fasilitas jamban, sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah diare balita.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang memengaruhi diare balita di Indonesia tahun 2017 adalah usia anak (p= 0,001; OR= 1,006), ukuran lahir rata-rata (p= 0,017; OR=1,264), ASI eksklusif (p= 0,001; OR=1,171), usia ibu (p= 0,0001; OR= 1,023), pendidikan ibu SMP & SMA (p= 0,015; OR=1,388), pendidikan ibu perguruan tinggi (p= 0,004; OR= 1,534), indeks kekayaan teratas (p= 0,0001; OR=1,438), dan fasilitas jamban (p= 0,0001; OR=1,308).
Berdasarkan uji analisis dengan menggunakan regresi logistik biner, faktor yang memiliki risiko paling tinggi untuk mengakibatkan diare balita adalah pendidikan ibu. Diharapkan Program wajib belajar 12 tahun dapat dilakukan untuk menekan angka anak putus sekolah. |
---|