POTENSI KANDIDAT PPD (purified protein derivative) Mycobacterium tuberculosis H37RV PADA HEWAN MODEL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) INDUKSI VAKSIN BCG (Bacille Calmette-Guérin) TERHADAP INDURASI DAN ERITREMA SERTA EKSPRESI SEL CD14 DAN IgG PADA GAMBARAN HISTOPATOLOGI KULIT DENGAN TEKNIK IMUNOHISTOKIMIA
Latar belakang: Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Mtb), yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. TB (Tuberkulosis) bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kemati...
Saved in:
Summary: | Latar belakang: Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Mtb), yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. TB (Tuberkulosis) bila tidak diobati atau pengobatannya tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian. Uji tuberkulin atau biasa yang disebut juga tes mantoux adalah suatu metode yang digunakan untuk mendiagnosis infeksi TB. Uji tuberkulin merupakan salah satu dasar kenyataan bahwa infeksi oleh Mtb menyebabkan reaksi delayed-type hypersensitivity (DTH).
Metode dan tujuan: Pembuatan kandidat PPD menggunakan metode sonikasi dan pengamatan ekspresi sel CD14 dan IgG menggunakan metode Imunohistokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan potensi kandidat PPD yang dibuat dari Mycobacterium tuberculosis Strain H37RV dan PPD jadi di pasaran pada hewan coba model tikus (Rattus norvegicus) yang telah diinduksi vaksin BCG terhadap indurasi, eritrema, dan jumlah sel yang mengekspresikan sel CD14 dan IgG.
Hasil: Berdasarkan hasil uji Anova CD14 dan IgG yang dilakukan pada 5 kelompok uji, didapatkan nilai signifikan 0.000 (p<0.05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada jumlah ekspresi sel CD14 dan IgG antara PPD pasaran dan kandidat PPD yang dibuat dari Mycobacterium strain H37RV. Berdasarkan hasil uji Post Hoc CD14 didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif (p<0.05) dan tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3 (p>0.05). Berdasarkan hasil uji Post Hoc IgG didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif, perlakuan 2, dan perlakuan 3 (p<0.05) dan tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan perlakuan 1 (p>0.05). |
---|