ANALISA KADAR DNA PADA SAMPEL KUKU DALAM PENENTUAN JENIS KELAMIN
Barang bukti kuku yang ditemukan pada TKP mungkin dapat digunakan dalam identifikasi jenis kelamin korban maupun tersangka dengan menggunakan identifikasi melalui DNA. Pemeriksaan jenis kelamin yang spesifik dapat menggunakan lokus amelogenin (AMG) yang dapat menunjukkan AMEL X/AMEL Y pada 106bp/112...
Saved in:
Summary: | Barang bukti kuku yang ditemukan pada TKP mungkin dapat digunakan dalam identifikasi jenis kelamin korban maupun tersangka dengan menggunakan identifikasi melalui DNA. Pemeriksaan jenis kelamin yang spesifik dapat menggunakan lokus amelogenin (AMG) yang dapat menunjukkan AMEL X/AMEL Y pada 106bp/112bp. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kadar DNA pada sampel kuku berdasarkan lama waktu penyimpanan hari ke-1, 7, dan 14 dalam penentuan jenis kelamin menggunakan metode PCR pada lokus amelogenin. Jenis dari penelitian ini adalah eksperimental laboratorium yang dilaksanakan di gedung Institute of Tropical Desease (ITD) Universitas Airlangga. Sampel potongan kuku diambil dari ibu jari subjek penelitian yang terdiri dari 2 perempuan dan 2 laki-laki. Rerata kadar DNA perempuan pada hari ke-1, 7, dan 14 secara berurutan yaitu 931,00 μg/mL, 610,75 μg/mL, dan 565,25 μg/mL, sedangkan rerata kadar DNA pada laki-laki secara berurutan yaitu 803,25 μg/mL, 897,75 μg/mL, dan 701,75 μg/m jumlah kadar DNA yang dibutuhkan dalam analisis DNA forensik minimal antara 1-25 ng. Hasil uji two way ANOVA diperoleh nilai sig. > 0,05 dan visualisasi elektroforesis hasil PCR menggunakan lokus amelogenin menunjukkan 100% positif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan efek perlakuan lama penyimpanan sampel pada suhu ruang pada hari ke-1, 7 dan 14 pada kadar DNA dalam penentuan jenis kelamin. Hasil visualisasi PCR lokus amelogenin pada hari ke-1, 7, dan 14 meberikan hasil 100% yang menunjukkan bahwa sampel terdiri dari 100% parempuan dan 100% laki-laki. |
---|