Psikoanalisis Terhadap Makna Kematian Tokoh Kizuki Dalam Novel Norwei No Mori
Di Jepang, aksi bunuh diri yang dilakukan oleh remaja sudah menjadi hal yang lumrah. Pada novel Norwei no Mori, Haruki Murakami membuat cerita tentang perjalanan hidup remaja Jepang di tahun 1960an. Pada era itu, tingkat bunuh diri remaja paling banyak disebabkan oleh depresi berat yang mereka alami...
Saved in:
Summary: | Di Jepang, aksi bunuh diri yang dilakukan oleh remaja sudah menjadi hal yang lumrah. Pada novel Norwei no Mori, Haruki Murakami membuat cerita tentang perjalanan hidup remaja Jepang di tahun 1960an. Pada era itu, tingkat bunuh diri remaja paling banyak disebabkan oleh depresi berat yang mereka alami. Novel ini menceritakan tentang sang karakter utama, Toru Watanabe, yang sedang duduk di dalam pesawat menuju Hamburg, Jerman. Pada saat itu ia mendengar lagu berjudul Norwegian Wood yang dinyanyikan oleh grup band barat terkenal, The Beatles. Lagu tersebut mengingatkan tentang kenangan masa lalunya 20 tahun silam dimana lagu itu sangat populer di kalangan remaja Jepang. 20 tahun lalu, ada seorang gadis yang sangat dicintai oleh Watanabe bernama Naoko. Naoko adalah kekasih dari sahabat Watanabe, yaitu Kizuki. Dalam novel Norwei no Mori, Kizuki diceritakan telah meninggal bunuh diri dengan alasan yang belum diketahui. Untuk mengetahui alasan dan makna bunuh diri yang dilakukan oleh Kizuki, peneliti menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Peneliti menganggap teori tersebut paling tepat untuk menganalisis kepribadian tokoh Kizuki, karena teori tersebut dapat menjelaskan psikoanalisa kepribadian yang meliputi tiga unsur kejiwaan, yaitu: id, ego, dan superego. Tiga unsur itu saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk totalitas dan tingkah laku manusia yang menjadi produk interaksi antara ketiganya. |
---|