Uji Korelasi Pola Vaskulerisasi dan Nilai Resistensi Vaskuler Pembesaran Kelenjar Getah Bening Leher pada Doppler Ultrasonografi dengan Hasil Biopsi Aspirasi Jarum Halus dalam Membedakan Lesi Jinak dan Ganas

Latar belakang: Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) merupakan keluhan yang sering terjadi pada berbagai kelainan baik proses jinak maupun ganas. Ultrasonografi merupakan modalitas pilihan dan evaluasi karakter vaskuler KGB dengan doppler ultrasonografi diharapkan menambah informasi diagnostik USG...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Mirana Dian Krisanti, Lulus Handayani, Anggraini Dwi Sensusiati, Sjahjenny Mustokoweni
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
English
Published: Bidang Penelitian dan Pengembangan RSUD Dr. Soetomo 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/110343/1/Artikel%20Uji%20Korelasi%20Pola%20Vaskularisasi.pdf
http://repository.unair.ac.id/110343/2/Uji%20Korelasi%20Pola%20Vaskulerisasi.pdf
http://repository.unair.ac.id/110343/3/Uji%20Korelasi%20Pola%20Vaskulerisasi%20dan%20Nilai%20Resistensi%20Vaskuler%20Pembesaran%20Kelenjar%20Getah%20Bening%20Leher%20pada%20Doppler%20Ultrasonografi%20dengan%20Hasil%20Biopsi%20Aspirasi%20Jarum%20Halus%20dalam%20Membedakan%20Lesi%20Jinak.pdf
http://repository.unair.ac.id/110343/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Description
Summary:Latar belakang: Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) merupakan keluhan yang sering terjadi pada berbagai kelainan baik proses jinak maupun ganas. Ultrasonografi merupakan modalitas pilihan dan evaluasi karakter vaskuler KGB dengan doppler ultrasonografi diharapkan menambah informasi diagnostik USG dalam membedakan KGB jinak dan ganas. Tujuan: Untuk mengetahui karakter vaskuler serta mengevaluasi korelasi antara distribusi vaskuler dan nilai resistensi vaskuler pembesaran KGB leher pada doppler ultrasonografi dengan hasil biopsi aspirasi jarum halus (BAJH) dalam membedakan lesi jinak dan ganas. Metode: Desain penelitian ini adalah studi cross-sectional. Metode pengambilan sampel secara konsekutif terhadap pasien dengan pembesaran KGB leher yang dilakukan doppler ultrasonografi dan dikonfirmasi oleh BAJH. Dilakukan evaluasi distribusi vaskuler termasuk adanya pergeseran vaskuler intranodal serta resistensi vaskuler yaitu RI dan PI. Hasil: Dari 53 sampel terdapat 27 KGB ganas (metastasis dan limfoma) dan 26 KGB jinak (reaktif dan tuberkulosis). Pola distribusi vaskuler berbeda signifikan dan berkorelasi kuat (r- 0.707) terhadap hasil BAJH jinak dan ganas, sedangkan nilai RI dan PI berbeda signifikan dan berkorelasi sedang (r- 0.530, 0.480, berurutan) dengan cut-off RI 0.75 dan PI 1.30. Adanya pergeseran vaskuler intranodal antara kgb jinak dan ganas tidak berbeda signifikan, tetapi merupakan parameter yang berkorelasi kuat (r- 0.676) dalam membedakan KGB reaktif dan tuberkulosis. Kesimpulan: Terdapat korelasi kuat distribusi vaskuler serta korelasi sedang nilai RI dan PI pada doppler ultrasonografi pembesaran KGB leher dengan hasil BAJH dalam membedakan lesi ganas dan jinak.