Pemberian Kombinasi Hidroksi Apatit Dan Ellagic Acid Pada Defek Tulang Tikus Terhadap Ekspresi Tnf-Α, Il-10, Dan Bmp-4

• Main Author: Dyah Noviana Primasari
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2021
• Subjects: RK1-715 Dentistry; RK520-528 Orthodontics
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/110517/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/2/2.%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/5/5.%20BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/7/6.%20BAB%203%20KERANGKA%20KONSEP%20DAN%20HIPOTESIS%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/8/7.%20BAB%204%20MATERI%20DAN%20METODE%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/9/9.%20BAB%206%20PEMBAHASAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/10/8.%20BAB%205%20HASIL%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/12/10.%20BAB%207%20KESIMPULAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/13/12.%20LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/14/11.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/110517/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Latar Belakang: Ellagic acid (EA), suatu senyawa golongan fenolik yang memiliki potensi anti-inflamasi yang dapat mempercepat proses penyembuhan tulang. Kombinasi hidroksiapatit (HA) dan EA (HA-EA) diharapkan dapat meningkatkan osteogenesis dan memperpendek inflamasi yang menyertainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sitokin pada fase inflamasi yaitu sitokin pro-inflamasi TNF- α dan sitokin anti-inflamasi IL-10, serta marker penyembuhan tulang BMP-4 pada defek tulang setelah pemberian kombinasi HA-EA. Bahan dan Metode: : Tiga puluh tikus Wistar dibagi menjadi 6 kelompok lalu dibuat defek pada tulang paha kiri. Kelompok I & IV defek diisi dengan polietilen glikol (PEG), kelompok II & V diisi dengan HA, serta kelompok III & VI diisi dengan HA-EA dan kemudian dijahit. Kelompok I, II dan III dikorbankan pada hari ke 7, sedangkan kelompok IV, V, dan VI dikorbankan pada hari ke 14 setelah perlakuan. Defek tulang diperiksa menggunakan metode imunohistokimia. Hasil: Defek yang diisi dengan HA-EA memiliki jumlah ekspresi TNF- α terendah, serta ekspresi IL-10 dan BMP-4 tertinggi, dibandingkan dengan kelompok yang di beri PEG atau kelompok yang diberi HA. Ekspresi TNF- α mengalami penurunan yang signifikan di hari ke 14 pada defek yang diisi dengan HA-EA (p = 0,012) dibanding kelompok yang hanya diberi HA. Sedangkan ekspresi IL-10 dan BMP-4 menunjukkan hasil yang meningkat tetapi tidak signifikan (p>0,05) baik pada hari ke 7 maupun ke 14 setelah pemberian HA-EA. Kesimpulan: Pemberian kombinasi HA-EA pada defek tulang tikus dapat menurunkan ekspresi TNF-α dan meningkatkan ekspresi IL-10 dan BMP-4.