Pembuatan Hybrid Habit Correcting Appliance Untuk Menghilangkan Kebiasaan Menjulurkan Lidah

• Main Author: Arifin Dwi Purwo, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2021
• Subjects: RK1-715 Dentistry
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/110739/3/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/2/2.%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/1/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/6/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/4/5.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/8/6.%20BAB%20III%20KASUS.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/7/7.%20BAB%20IV%20PEMBAHASAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/9/8.%20BAB%20V%20PENUTUP.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/10/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/5/10.%20PERNYATAAN%20KESEDIAAN%20PUBLIKASI.pdf; http://repository.unair.ac.id/110739/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Latar Belakang: Tongue thrusting merupakan kebiasaan menjulurkan lidah mendorong gigi anterior ketika istirahat, menelan dan bicara. Kebiasaan ini dapat terjadi karena faktor genetik, kebiasaan, infeksi, dan akibat kebiasaan menghisap jempol yang terus menerus. Tongue thrusting dapat menyebabkan maloklusi seperti gigi protrusi, gigitan terbuka anterior dan gigitan terbuka posterior. Kebiasaan tongue thrusting dapat dikoreksi dengan penggunaan peranti tongue crib. Peranti tongue crib dapat berupa peranti cekat dan lepasan. Peranti cekat dapat divariasi untuk meningkatkan efektifitas perawatan. Hybrid habit correcting appliance (HHCA) merupakan salah satu modifikasi peranti cekat yang dapat digunakan untuk koreksi kebiasaan tongue thrusting. Tujuan: Untuk mengetahui teknik pembuatan HHCA untuk mengatasi kebiasaan menjulurkan lidah. Kasus: Laboratorium gigi menerima pekerjaan berupa pembuatan HHCA pada pasien dengan kebiasaan buruk tongue thrusting. Komponen pada peranti terdiri dari palatal crib dan U-loop dengan kawat stainless steal berdiamater 0.9 mm dan tongue bead berupa manik akrilik dengan diameter 3 mmyang dilekatkan pada molar band dengan cara disoldir. Kesimpulan: Prosedur pembuatan peranti ortodonti HHCA pada kasus tongue thrusting dimulai dari penerimaan model kerja dari dokter gigi, pembuatan desain peranti, pemilihan dan pemasangan band, pembuatan palatal crib dan U-loop, pembuatan tongue bead, penyolderan palatal crib pada molar band, dan terakhir finishing serta polishing.