Gambaran Postpartum Depression pada Figur Ayah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Gambaran Postpartum Depression pada Figur Ayah. Fenomena Postpartum Depression ini umumnya dialami oleh figur ibu. Menurut Misrawati, Dewi, & Amir (2018) Gangguan psikologis hampir 80% terjadi pada perempuan pasca melahirkan atau setelah lahirn...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Gambaran Postpartum Depression pada Figur Ayah. Fenomena Postpartum Depression ini umumnya dialami oleh figur ibu. Menurut Misrawati, Dewi, & Amir (2018) Gangguan psikologis hampir 80% terjadi pada perempuan pasca melahirkan atau setelah lahirnya bayi. Gangguan psikologis ini bukan hanya dialami oleh perempuan yang telah bersalin, namun suami juga dapat mengalami gangguan psikologis setelah istri bersalin atau setelah lahirnya bayi (Misrawati, dkk., 2018). Seperti yang dikatakan oleh Shinta (2018) bahwa salah satu masalah yang mungkin terjadi setelah kelahiran bayi untuk ayah adalah paternal post-natal depression atau postpartum depression. Penelitian ini akan menggali lebih jauh mengenai hal yang dapat mengembangkan Postpartum Depression figur ayah dan apa saja yang dirasakan oleh figur ayah saat mengalami Postpartum Depression.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian Descriptive Phenomenological Analysis (DPA). Penelitian ini dilakukan pada 2 ayah yang mengalami Postpartum Depression. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yakni Descriptive Phenomenological Analysis (DPA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hal yang dapat mengembangkan Postpartum Depression pada figur ayah antara lain; kurang tidur dan istirahat, merasa terputus dengan pasangan, adanya masalah perekonomian dan, adanya masalah perkerjaan. Hasil penelitian juga menunjukkan hal yang dirasakan oleh figur ayah saat mengalami Postpartum Depression seperti; mudah marah, bekerja lebih banyak, kelelahan, konsentrasi yang buruk, perubahan nafsu makan, gejala fisik (kepala terasa berat, pusing dan, pegal-pegal), kemarahan dan ledakan. |
---|