Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kasus Cerebral Palsy Diplegia Spastik dengan Metode Neurodevelopmental Treatment

• Main Author: Raras Hestina Laksmi
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2021
• Subjects: RM Therapeutics. Pharmacology
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/112094/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/2/2.%20ABSTRAK.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/5/5.%20BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/6/6.%20BAB%203%20PAPARAN%20JURNAL.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/7/7.%20BAB%204%20PEMBAHASAN.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/8/8.%20BAB%205%20PENUTUP.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/10/10.%20LAMPIRAN.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/11/Pernyataan%20Kesediaan%20Publikasi.pdf; https://repository.unair.ac.id/112094/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Latar belakang: Cerebral palsy diplegia spastik adalah gangguan non progresif pada perkembangan otak janin atau bayi yang mengakibatkan manifestasi klinis salah satu diantaranya adalah adanya peningkatan tonus abnormal atau spastik pada anggota gerak bawah yang terlibat dan seringkali menunjukkan gangguan motorik halus. Prevalensi CP di Indonesia diperkirakan mulai dari 1 hingga 5 setiap 1000 kelahiran hidup. Tujuan: penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Neurodevelopmental Treatment pada Cerebral palsy diplegia spastik. Metode: literature review atau review artikel jurnal ilmiah yang menggunakan metode Neurodevelopmental Treatment. Hasil: Berdasarkan hasil kajian dari 5 artikel jurnal ilmiah, metode Neurodevelopmental Treatment dapat menurunkan nyeri, menurunkan spastisitas, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan kontrol postur dan keseimbangan, meningkatkan skor dimensi GMFM-88, dapat meningkatkan level GMFCS dari anak-anak Cerebral palsy diplegia spastik setelah diberikan program terapi metode NDT, serta dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak Cerebral palsy diplegia spastik. Kesimpulan: Program terapi dengan menggunakan metode Neurodevelopmental Treatment dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif bagi anak-anak Cerebral palsy diplegia spastik.