Reframing Of 1960S Hollywood Masculinity In Once Upon A Time In Hollywood (2019) Film
Beragam Representasi Maskulinitas Dalam Film-Film Hollywood Menjadi Lebih Terbuka Dan Diterima Di Abad Keduapuluh Satu. Dibandingkan Dengan Akhir 1960-An, Representasi Maskulinitas Begitu Menuntut Untuk Melawan Krisis Maskulinitas Dengan Menampilkan Pria Alkoholik Pemarah Yang Selalu Mendambakan Hub...
Saved in:
Summary: | Beragam Representasi Maskulinitas Dalam Film-Film Hollywood Menjadi Lebih Terbuka Dan Diterima Di Abad Keduapuluh Satu. Dibandingkan Dengan Akhir 1960-An, Representasi Maskulinitas Begitu Menuntut Untuk Melawan Krisis Maskulinitas Dengan Menampilkan Pria Alkoholik Pemarah Yang Selalu Mendambakan Hubungan Seksual. Once Upon A Time In Hollywood (2019) Menawarkan Film Buddy (Dua Pemeran Utama Sebagai Protagonis) Di Akhir Tahun 1960-An, Dengan Dua Pria Sebagai Pemeran Utama: Seorang Aktor Dan Stuntman. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengungkap Pembingkaian Ulang (Reframing) Hegemoni Maskulinitas Dalam Film, Bagaimana Dan Sejauh Mana Ditampilkan. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Kualitatif, Dengan Pendekatan Naratif Dan Non-Naratif. Hasil Studi Menunjukkan Bahwa Representasi Maskulinitas Oleh Rick Dan Cliff Berbeda Dan Keduanya Dibingkai Ulang (Reframed). Rick Menegosiasikan Maskulinitas 1960-An Dengan Caranya Untuk Memecahkan Krisis Maskulinitas: Emosi Kesedihan Dengan Tangis Dan Berjuang Untuk Berhenti Minum Alkohol. Sementara Itu, Maskulinitas Cliff Berada Pada Posisi Yang Kurang Menguntungkan Karena Ia Tidak Dapat Melakukan Complicity Di Kedua Era Karena Citra Yang Tercoreng Dan Kelas Sosial Yang Rendah, Meskipun Mengisi Tipe Hegemonik Di Tahun 1960-An Maupun Kontemporer Dengan Muskularitas Dan Kekerasan. Melalui Pembingkaian Ulang Ini, Kita Dapat Memahami Kontribusi Perubahan Sosial-Budaya Di Amerika Dalam Penggambaran Maskulinitas Di Sinema Hollywood Dan Bagaimana Produk Budaya Ini Dapat Berkontribusi Pada Perubahan Positif Penggambaran Maskulinitas Dalam Sinema Hollywood Kontemporer. |
---|