MODAL AWAL MENGEMBANGKAN WISATA DESA: PENGETAHUAN KESEJARAHAN, PERSEPSI, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PADA SITUS PETILASAN GADJAH MADA DI DESA LAMBANG KUNING

Masa lalu adalah masa kini yang hadir melalui warisan budaya (situs peninggalan sejarah), tetapi sebagian masyarakat awam tidak mengetahui pentingnya nilai benda-benda ini, terbukti dari adanya perdagangan serpihan artefak. Tindakan ini didorong oleh motif ekonomi dan tidak memiliki pengetahuan pada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Samidi
Format: Article PeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: LPPM Airlangga University 2020
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/112382/1/6.%20Jurnal%20Layanan%20Masyarakat-Tidak%20Akreditasi.pdf
https://repository.unair.ac.id/112382/2/Peer%20Review_6-Jurnal%20Layanan%20Masy.pdf
https://repository.unair.ac.id/112382/
https://e-journal.unair.ac.id/jlm/article/view/20330
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Masa lalu adalah masa kini yang hadir melalui warisan budaya (situs peninggalan sejarah), tetapi sebagian masyarakat awam tidak mengetahui pentingnya nilai benda-benda ini, terbukti dari adanya perdagangan serpihan artefak. Tindakan ini didorong oleh motif ekonomi dan tidak memiliki pengetahuan pada benda-benda sejarah. Pokok permasalahan adalah bagaimana upaya membangun pengetahuan dan kesadaran pada benda-benda peninggalan sejarah? Jawaban persoalan ini dapat menjadi unsur-unsur yang digunakan sebagai modal awal mengembangkan wisata desa. Nilai pokok pengembangan wisata desa adalah penciptaan ruang publik tempat bersantai dan berkumpul bagi anggota masyarakat setempat pada waktu senggang. Pengembangan wisata desa tidak harus didorong oleh motif ekonomi yang seringkali digaungkan oleh berbagai pihak. Metode yang digunakan untuk menguraikan adalah observasi, wawancara mendalam untuk menemukan memori kolektif, dan penyuluhan atau workshop. Temuan yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi literatur adalah pemanfaatan situs sejarah sebagai destiasi wisata desa harus didukung oleh prasyarat pengembangan, yakni pengetahuan masyarakat lokal pada situs akan menumbuhkan kesadaran pada peninggalan sejarah, penyeragaman persepsi mengenai fungsi situs bukan untuk kepentingan religi, dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian situs.