Prevalensi dan Pola Gen Extended Spectrum B-lactamase Bakteri Usus Sapi Perah dan Penduduk Sekitar Peternakan di Surabaya

Sejak diidentifikasi pada tahun 1980-an, beberapa organisme resisten antibiotik seperti bakteripenghasil Extended Spectrum â-lactamase (ESBL) semakin meningkat. Galur bakteri Enterobacteriaceaeini sebagian besar resisten terhadap sefalosporin generasi ketiga dan keempat. Bakteri penghasil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Triffit Imasari, -, Wiwiek Tyasningsih, -, Eddy Bagus Wasito, -, Kuntaman, -
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
English
Published: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana & PDHI 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/113178/3/Karil%20Prevalensi%20dan%20Pola%20Gen%20Extended%20Spectrum%20%CE%B2-lactamase%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/113178/1/Peer%20Review%20Prevalensi%20dan%20Pola%20Gen%20Extended%20Spectrum%20%CE%B2-lactamase.pdf
https://repository.unair.ac.id/113178/2/Turn%20It%20In%20Prevalensi%20dan%20Pola%20Gen%20Extended%20Spectrum%20%CE%B2-lactamase%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/113178/
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/32890
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Description
Summary:Sejak diidentifikasi pada tahun 1980-an, beberapa organisme resisten antibiotik seperti bakteripenghasil Extended Spectrum â-lactamase (ESBL) semakin meningkat. Galur bakteri Enterobacteriaceaeini sebagian besar resisten terhadap sefalosporin generasi ketiga dan keempat. Bakteri penghasil ESBLdiidentifikasi baik pada manusia, lingkungan dan hewan. Ada tiga gen utama ESBLyang umum ditemukanyaitu SHV, TEM dan CTX-M. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis prevalensi dan pola gen ESBL diantara sapi perah dan penduduk sekitar peternakan di Surabaya. Sampel feses dikumpulkan dari sapidan penduduk sekitar peternakan, ditanam pada agar-agar MacConkey yang mengandung cefotaxim 1mg/L, diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC. Koloni yang positif sebagai skrining penghasil ESBLdiuji dengan Double Disk Synergy Test (DDST) untuk uji konfirmasi bakteri penghasil ESBL, kemudiandilakukan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi gen ESBL. Teknik pengambilan sampeltotal sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi, diperoleh total 49 sampel, terdiri dari 25 sampelfeses sapi perah dan 24 sampel feses penduduk sekitar peternakan. Diidentifikasi hasil positif pada sapi18 sampel (72%) dan penduduk sekitar peternakan 19 sampel (79,1%). Gen ESBL, SHV,TEM dan CTX-Msapi perah positif gen SHV (0%), gen TEM (12%) dan gen CTX-M (72 %) sedangkan penduduk sekitarpeternakan ditemukan positif gen SHV (25%), gen TEM (16,7%) dan gen CTX-M (66,7%). Terdapatperbedaan bermakna (p<0,05) gen SHV ESBL dan tidak ada perbedaan (p> 0,05) dari masing-masing genTEM dan CTX-M ESBL. Gen ESBL telah menyebar di antara sapi perah dan penduduk di sekitarpeternakan. Kata-kata kunci: Enterobacteriaceae; gen ESBL; sapi perah; flora usus