Deteksi Residu Antibiotik Oksitetrasiklin pada Susu Kambing Peranakan Etawah di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi dengan Uji Bioassay

Oksitetrasiklin diketahui sebagai salah satu antibiotik yang sering digunakan dalam menangani kasus mastitis pada hewan ternak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui ada atau tidaknya residu oksitetrasiklin pada susu kambing Peranakan Etawah (PE) di Kelurahan Kalipuro, Bany...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ratna Ajeng Prameswari, -, Suryanie Sarudji, -, Ratih Novita Praja, -, Wiwiek Tyasningsih, -, Maya Nurwartanti Yunita, -, Aditya Yudhana, -
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
English
Published: Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Airlangga and Indonesian Veterinary Medical Association (IVMA) 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/113183/4/Karil%20Deteksi%20Residu%20Antibiotik%20Oksitetrasiklin.pdf
https://repository.unair.ac.id/113183/2/Peer%20Review%20Deteksi%20Residu%20Antibiotik%20Oksitetrasiklin.pdf
https://repository.unair.ac.id/113183/1/Turn%20It%20In%20Deteksi%20Residu%20Antibiotik%20Oksitetrasiklin.pdf
https://repository.unair.ac.id/113183/
https://e-journal.unair.ac.id/JMV/article/view/12847
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Description
Summary:Oksitetrasiklin diketahui sebagai salah satu antibiotik yang sering digunakan dalam menangani kasus mastitis pada hewan ternak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui ada atau tidaknya residu oksitetrasiklin pada susu kambing Peranakan Etawah (PE) di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi. Sampel susu di koleksi kemudian dilakukan pengujian residu antibiotik dengan metode uji bioassay menggunakan bakteri standar Bacillus cereus ATCC 11778. Penelitian yang dilakukan pada 26 sampel susu yang di ambil secara acak berasal dari ternak kambing perah PE di dapatkan hasil yang negatif. Hal ini di tunjukkan dengan tidak terbentuknya zona hambat di sekitar well yang diisi sampel susu. Berbeda dengan kontrol postif oksitetrasiklin dengan konsentrasi 1 µg/ml yang menghasilkan zona hambatan sekitar 18 mm. Dapat disimpulkan bahwa 100% dari 26 jumlah sampel susu kambing PE yang di ambil secara acak dan di periksa dari Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi tidak mengandung residu antibiotik oksitetrasiklin. KEYWORDS : oksitetrasiklin; Peranakan Etawah; residu antibiotik; susu kambing; uji bioassay