Infrastruktur Perdagangan Di Pasar Modal Sebagai Sarana Peningkatan Pendanaan Infrastruktur

Pada tahun 2016, lebih dari 90 persen sumber pendanaan infrastuktur diperoleh dari perbankan, sementara semua perbankan nasional buku IV telah go public, maka penting SRO (Self Regulatory Organization) untuk selalu memperbarui infrastruktur perdagangan di pasar modal. Pasar modal dapat mendanai infr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Lily Cania, -, Wisudanto, -
Format: Article PeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Universitas Sriwijaya 2017
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/113886/1/Wisudanto_Artikel%20801_Infrastruktur%20Perdagangan.pdf
https://repository.unair.ac.id/113886/2/Wisudanto_Peer%20Review_801.pdf
https://repository.unair.ac.id/113886/
http://conference.unsri.ac.id/index.php/uniid/article/view/572
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pada tahun 2016, lebih dari 90 persen sumber pendanaan infrastuktur diperoleh dari perbankan, sementara semua perbankan nasional buku IV telah go public, maka penting SRO (Self Regulatory Organization) untuk selalu memperbarui infrastruktur perdagangan di pasar modal. Pasar modal dapat mendanai infrastruktur melalui emisi saham baru, obligasi maupun sukuk. Regulasi dan infrastruktur penunjang akan meningkatkan peranan pasar modal dalam pembangunan infrastruktur. Salah satu regulasi untuk meningkatkan nilai tambah bagi investor adalah fraksi harga. Penelitian ini menguji pengaruh perubahan fraksi harga terhadap likuiditas pasar modal Indonesia. Saham-saham yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia digunakan untuk menguji perbedaaan likuiditas sebelum dan sesudah perubahan fraksi harga yang diukur menggunakan bid-ask spread. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan fraksi harga menunjukkan adanya indikasi penurunan likuiditas pasar modal.