Faktor Risiko Kelahiran Prematur di RSUD Dr. M. Soewandhi Surabaya pada Tahun 2017

Pendahuluan: Autisme merupakan gangguan perkembangan pada anak yang mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. Insidensi dan prevalensi yang cenderung meningkat dengan faktor risiko yang multifaktoral. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berpengaruh pada pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Bulqis Inas Sakinah, -, Dominicus Husada, -, Sulistiawati, -
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
English
English
Published: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/114056/1/Peer%20Review%20dr%20Sulis%2021.pdf
https://repository.unair.ac.id/114056/2/21.%20Similarity.pdf
https://repository.unair.ac.id/114056/5/Artikel%20C-21.pdf
https://repository.unair.ac.id/114056/6/Etik%20Faktor%20Risiko.pdf
https://repository.unair.ac.id/114056/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
Description
Summary:Pendahuluan: Autisme merupakan gangguan perkembangan pada anak yang mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku. Insidensi dan prevalensi yang cenderung meningkat dengan faktor risiko yang multifaktoral. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berpengaruh pada periode kehamilan, persalinan dan BBL dengan kejadian autisme. Metode: menggunakan desain kasus kontrol dengan melibatkan 50 anak autis (45 anak laki-laki, 5 anak perempuan, sebagian besar (60%) berusia ≤ 5 tahun) dan 50 anak saudara kandung dari anak autis yang normal sebagai kontrol (26 anak laki-laki, 22 anak perempuan dan sebagian besar (58%) berusia ≤ 5 tahun). Untuk menganalisis 12 faktor risiko pada periode (1). Kehamilan (perdarahan antenatal, jarak kehamilan ≤ 13 bulan, usia ibu hamil ≥ 35 tahun, depresi hamil, merokok aktif, perokok pasif), (2). Persalinan (ketuban pecah dini) dan (3). Usia BBL (BBLR, prematur, BBL tidak menangis spontan dan tubuh kebiru-biruan segera setelah lahir dan ikterus). Data primer yang diperoleh dari hasil wawancara semi structured kepada ibu. Hasil: Pada analisis bivariat dengan uji chi square variabel yang bermakna dengan autisme adalah perdarahan antenatal (P<0.001), jarak kehamilan ≤ 13 bulan (P=0.001), usia ibu hamil ≥ 35 tahun (P=0.019) dan ketuban pecah dini (P=0.006). Selanjutnya pada analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda, variabel yang berpengaruh dengan autisme dengan faktor risiko terbesar adalah perdarahan antenatal (P=0.002, OR=6.436), usia ibu hamil ≥ 35 tahun (P=0.033, OR=3,418) dan ketuban pecah dini (P=0.048, OR=4,454). Kesimpulan: Penting dilakukan perencanaan kehamilan terkait usia ibu hamil pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan untuk menghindari faktor risiko autisme.