Model Islamic Corporate Governance pada Pengelolaan Wakaf Uang Berbasis Wirausaha

Terdapat beberapa cendekia yang mendefinisikan wakaf. Secara etimologi, wakaf berarti menahan, mencegah atau berderma untuk jalan Allah (Haq, 2017:1). Al-Kabisi (2014:5) mendefinisikan wakaf sebegai perintah untuk menahan sesuatu. Definisi wakaf secara terminologi berkaitan erat dengan istilah fikih...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Siti Nur Indah Rofiah, -, Muhammad Ala'uddin, -, Raditya Sukmana, -, Ririn Tri Ratnasari, -
Other Authors: Shochrul Rohmatul Ajija, -
Format: Book PeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: Scopindo Media Pustaka 2020
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/114195/1/Ririn%20TR_Karil601_Model-Islamic.pdf
https://repository.unair.ac.id/114195/2/Ririn%20TR_Peer%20Review601.pdf
https://repository.unair.ac.id/114195/4/Ririn%20TR_Syarat%20Khusus_BimbinganS3.pdf
https://repository.unair.ac.id/114195/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Terdapat beberapa cendekia yang mendefinisikan wakaf. Secara etimologi, wakaf berarti menahan, mencegah atau berderma untuk jalan Allah (Haq, 2017:1). Al-Kabisi (2014:5) mendefinisikan wakaf sebegai perintah untuk menahan sesuatu. Definisi wakaf secara terminologi berkaitan erat dengan istilah fikih. Imam Madzhab fikih memiliki perbedaan mengenai definisi dan hukum wakaf uang, antara lain pendapat Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali (Haq, 2017:4). Menurut Imam Hanafi dalam Haq (2017:2), definisi wakaf uang adalah habsul ‘aini ‘ala milki al-wakif wa tashadduq bi almanfa’ah yang berarti menahan harta wakaf yang tetap menjadi milik wakif dan menyedekahkan hasil atau manfaatnya. Berbeda dengan Imam Hanafi, dalam Haq (2017:2) Imam Maliki mendefinisikan wakaf uang sebagai i’tha’u manfa’ati syai’i muddata wujudihi laziman baqa’i fi mulki mu’thiihi wa law taqdiran yang berarti memberikan sesuatu yang bermanfaat pada batas waktu wujudnya (periode wakaf), bersamaan tetapnya kepemilikan harta wakaf meskipun hanya dalam perkiraan. Berdasarkan definisi Imam Maliki tersebut dapat diartikan bahwa: (1) harta wakaf tetap dimiliki oleh wakif; (2) wakaf dapat bersifat kontemporer dan (3) wakif tidak boleh menjual, menghibahkan atau mewariskan selama periode wakaf.